Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 10.158 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur mengikuti ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 2017 di kampus Universitas Mulawarman Samarinda.
"Dari total peserta yang hari ini mengikuti SBMPTN, kuota yang ada sekitar 40 persen dari peserta seleksi, jadi kami hanya mampu menampung 1.827 orang calon mahasiswa dari 10.158 pendaftar," ujar Rektor Unmul Prof Dr H Masjaya M.Si di Samarinda, Selasa.
Masjaya mengemukakan hal itu setelah memantau pelaksanaan SBMPTN di sejumlah ruangan di kampus Unmul, bahkan ia juga menyempatkan waktu memberikan semangat bagi peserta ujian.
Sedangkan untuk peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang merupakan jalur undangan dari Unmul Samarinda, katanya, diikuti sebanyak 1.899 peserta dari berbagai daerah.
Peserta jalur undangan atau jalur khusus ada yang sekadar lapor diri, kemudian sebagian lagi mengikuti tes tertulis setelah sebelumnya melampirkan portofolio melalui sistem dalam jaringan (online).
Rektor menjelaskan, peserta SBMPTN yang sekarang ujian telah menentukan tiga pilihan perguruan tinggi negeri yang tersebar di Indonesia, salah satunya di Unmul Samarinda.
"Jika mereka tidak lolos di pilihan pertama, tentu perguruan tinggi kedua yang jadi pilihan. Kalau pun pilihan kedua tidak lolos, maka pilihan ketiga adalah Unmul yang hanya sanggup menampung 1.827 mahasiswa baru di luar calon mahasiswa jalur khusus," paparnya.
Tahun-tahun sebelumnya, SBMPTN digelar dalam satu lokasi di GOR 27 September Unmul, namun karena kondisi GOR dinilai tidak layak untuk sebuah ujian, pelaksanaan ujian dialihkan ke sejumlah ruangan di kampus tersebut.
Namun demikian, GOR 27 September Unmul tetap digunakan bagi peserta SNMPTN yang sebelumnya telah mengumpulkan portofolio maupun peserta jalur khusus, karena mereka tidak perlu melakukan tes sesulit seperti peserta SBMPTN.
Ketika mengunjungi peserta SNMPTN di GOR 27 September, Prof Masjaya mengucapkan selama datang bagi peserta di Kampus Unmul Samarinda karena merupakan peserta jalur khusus, sehingga tinggal menyamakan portofolio yang sudah dikirim dengan tes tertulis secara fisik.
"Saya yakin rapor dan portofolio yang mereka kirim sebelumnya merupakan data yang benar, sehingga sekarang tinggal mencocokkan dalam SNMPTN ini. Namun, jika data yang mereka kirim tidak benar, pasti akan ketahuan saat tes. Jika ini yang terjadi, maka panitia akan mencoret nama peserta," tegas Masjaya.(*)