Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat di Provinsi Kalimantan Timur, mendapat pelatihan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dari Perwakilan BKKBN setempat.
"Peran para tokoh sangat penting dalam meyakinkan masyarakat terhadap program KKBPK yang bertujuan menciptakan keluarga kecil sejahtera dan berkualitas," ujar Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga BKKBN Kaltim Hartini saat membuka pelatihan di Samarinda, Selasa.
Menurut ia, keterlibatan para tokoh dalam menyampaikan program KKBPK sangat efektif, karena masyarakat masih memperhatikan ucapan dan anjuran para tokoh yang menjadi panutan di lingkungan mereka.
Mengingat para tokoh sangat dipercaya masyarakat, katanya, maka mereka perlu mendapatkan pemahaman dan pengetahuan tentang program KKBPK, meskipun sebenarnya mereka sudah memiliki wawasan luas di hal-hal tertentu.
Menurut Hartini, masih ada ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh para tokoh masyarakat terkait upaya BKKBN, terutama mengenai perkembangan dan kebijakan pemerintah tentang program KKBPK yang saat ini terus menyesuaikan dengan perubahan zaman.
Peserta pelatihan dari beberapa tokoh tersebut berasal dari kabupaten dan kota di Kaltim, terutama mereka yang terlibat dalam pengelolaan Kampung KB, sehingga pengetahuannya bertambah agar mudah menyampaikan dan mengajak masyarakat ber-KB.
Salah satu tokoh adat dari Kabupaten Kutai Kartanegara Heni Kusuma Indah menyatakan bangga bisa mendapat pelatihan dari BKKBN Kaltim, karena hal ini akan menambah pengetahuan tentang program KKBPK sehingga bisa lebih mudah mengajak masyarakat ber-KB.
Heni mengaku masih banyak warga belum mengetahui program KB, masyarakat masih memahami KB adalah hal-hal yang berkaitan dengan kontrasepsi, padahal program KB tidak hanya bicara masalah kontrasepsi.
Ia menuturkan banyak program lain yang digencarkan dalam KB, seperti upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, kesehatan balita, pembinaan remaja, serta pembinaan kehidupan dalam berkeluarga.
Ia menegaskan semenjak dibentuknya Kampung KB di Desa Loa Tebu, Kabupaten Kutai Kartanegara, sejumlah kegiatan dengan melibatkan instansi terkait maupun kader terus berjalan dan aktif memberikan pembinaan, sehingga masyarakat mulai memahami program KB yeng bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan.
Sedangkan tokoh masyarakat dari Kabupaten Kutai Barat Maria Agustina menambahkan pelatihan yang dilaksanakan BKKBN sangat membantu dirinya untuk diteruskan kepada masyarakat, terutama terkait Kampung KB dan apa yang harus dilakukan ke depan.
"Saya bisa menyampaikan ke masyarakat bahwa program KB ternyata bukan hanya menganjurkan dua anak, tetapi banyak program lain seperti Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), Bina Balita, Bina Remaja, Bina Lansia, dan program Peningkatan SDM," kata Maria. (*)