Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Kecamatan Pasir Balengkong saat ini mengupayakan tambahan dana dari anggaran dana desa (ADD) untuk penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Paser yang akan berlangsung pada pertengahan 2017.
"Pada 2017, Kecamatan Pasir Belengkong ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ tingkatan kabupaten. Dengan kondisi keuangan daerah yang defisit tentu kami menghadapi kendala pendanaan," kata Camat Pasir Belengkong, Ibnu Mansyah, di Tanah Grogot, Rabu.
Pemerintah daerah kata Mansyah, hanya mengalokasikan dana sebesar Rp1 miliar
"Dana itu kami nilai masih kurang," ujarnya.
Belajar dari pengalaman Kecamatan Batu Engau sebagai tuan rumah MTQ 2016 lanjut Ibnu Mansyah, diperkirakan anggaran yang dibutuhkan yakni Rp2 miliar.
"Biaya, MTQ meliputi biaya pemondokan, sewa kendaraan, konsumsi, honorarium panitia, dan tentunya hadiah bagi para juara," jelasnya.
"Kami terpaksa meminta kepada seluruh kepala desa, untuk berpartisipasi dengan mengalokasikan anggaran melalui ADD tahun 2017, untuk menutupi kekurangan dana Rp1 miliar tersebut," jelas Mansyah.
"Kami meminta partisipasi setiap desa, minimal Rp30 juta. Itu pun masih kurang, karena dilihat jumlah desa di Paser Belengkong hanya 15 sehingga kekurangan itu, tidak bisa dipenuhi dari tambahan partisipasi desa," ujar Mansyah.
Bahkan lanjut Ibnu Mansyah, jika sampai anggaran penyelenggaraan MTQ hanya Rp1 miliar, honor pantia terancam tidak dibayarkan karena tidak mencukupi.
"Bisa dipastikan tidak akan bisa membayar panitia jika anggaran Cuma Rp.1 Milyar," kata Ibnu Mansyah.
Upaya meminta partisipasi setiap desa itu menurut Ibnu Mansyah adalah upaya antisipasi, jika Pemkab Paser tidak menambahkan kekurangan dana tersebut.
"Sudah dibicarakan ke para Kades, untuk antisipasi siapa tahu tidak ada dana tambahan," tutur Mansyah. (*)
Pasir Belengkong Cari Dana MTQ Melalui ADD
Kamis, 17 November 2016 0:57 WIB
Pada 2017, Kecamatan Pasir Belengkong ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ tingkatan kabupaten. Dengan kondisi keuangan daerah yang defisit tentu kami menghadapi kendala pendanaan,"