Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Ketinggian permukaan air Waduk Manggar yang menjadi sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, belum mencukupi kendati hujan sering mengguyur daerah setempat.
Direktur Utama PDAM Kota Balikpapan Haidir Effendi di Balikpapan, Jumat, mengatakan kendati hampir setiap pagi hujan turun di wilayah Balikpapan, namun ketinggian air di Waduk Manggar belum dalam situasi "aman" (cukup).
"Untuk level `aman` ketinggian minimal 10 meter sehingga mampu menahan kekeringan panjang hingga enam bulan jika tidak turun hujan," katanya.
Sampai saat ini, menurut Haidir Effendi, ketinggian permukaan air Waduk Manggar berada baru berada di level 8,90 meter, ketinggian air itu belum memenuhi batas normal.
"Air waduk naik perlahan-lahan, hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang turun sepekan terakhir belum berdampak signifikan untuk batas maksimal debit air di Waduk Manggar," katanya.
Haidir Effendi menyatakan, kendati ketinggian permukaan air Waduk Manggar belum memenuhi batas maksimal, PDAM masih mampu melayani distribusi air bersih ke pelanggan.
Sementara terkait masih terjadinya penghentian distribusi air bersih ke pelanggan, kata dia, karena adanya perbaikan Instalasi Pengelolaan Air Minum atau IPAM kilometer 8 Batu Ampar dan Kampung Damai.
"Terkadang pipa bocor, makanya kami lakukan perbaikan dan harus menghentikan sementara distribusi air bersih," ujar Haidir Effendi.
Selama perbaikan kebocoran pipa distribusi air bersih PDAM Kota Balikpapan tersebut, ribuan pelanggan tidak mendapatkan air bersih selama satu hingga dua hari.
Haidir Effendi berharap, masyarakat jangan sampai boros menggunakan air bersih, karena sampai saat ini ketinggian permukaan air Waduk Manggar belum mencapai standar normal.
"Masyarakat harus tetap berhemat menggunakan air besih, karena ketinggian air waduk belum mencapai 10 meter," katanya. (*)
Ketinggian Air Waduk Manggar Balikpapan Belum Mencukupi
Jumat, 4 November 2016 14:15 WIB