Samarinda (ANTARA Kaltim)- Federasi Panjat Tebing Indonesia ( FPTI ) Kalimantan Timur akan mencoba fokus melakukan pembinaan kepada semua talenta atlet Panjat Tebing sesuai dengan bakat dan nomor spesialisasinya.
Pembina FPTI Kaltim Subhan di Samarinda, Senin, mengatakan Propinsi Kalimantan Timur memungkinkan tidak akan menurunkan " full tim" atau mengikuti semua nomor yang akan dipertandingkan pada PON XX 2020 di Papua.
"Kami berpikir buat apa juga kami harus menyiapkan atlet begitu banyak dan mengikuti semua nomor pertandingan PON, toh pada akhirnya hasil akhir yang kita dapatkan hanya beberapa medali saja," terang Subhan.
Ia menjelaskan berdasarkan evaluasi PON XIX 2016 di Jawa Barat, tim Kalimantan Timur yang menurunkan delapan pemanjat putra dan delapan pemanjat putri, dengan mengikuti duapuluh nomor pertandingan dan hasilnya hanya bisa meraih dua emas, satu perak dan dua perunggu.
"Padahal kalau kami bisa fokus pada nomor-nomor tertentu yang kami ikuti, mungkin hasil perolehan medali juga bisa lebih baik,"katanya.
Ia mengatakan sebagai cabang olahraga terukur, menjadikan semua atlet Panjat bisa turun lebih dari satu nomor yang dilombakan pada PON, akibatnya penerapan program latihan dilakukan secara general, dan bukan didasarkan spesialisasi dan karakter masing-masing atlet.
"Yang perlu diketahui bahwa nomor Panjat tebing baik itu lead, boulder maupun speed, menerapkan program latihan yang berbeda-beda,"katanya.
Ia menyebutkan ada yang fokus untuk meningkatkan kekuatan otot lengan, ada yang ditujukan untuk kecepatan, dan ada pula program yang menekankan kesabaran, kejelian, dan peningkatan skil atlet membaca jalur.
Secara logika lanjut Subhan bila program latihan dilakukan secara general tanpa melihat karakter dan spesialisasi atlet, maka hasil latihan yang diinginkan juga tidak akan bisa maksimal.
"Atas evaluasi itulah maka kami akan mencoba merubah taktik dan strategi khususnya menghadapi PON empat tahun mendatang di Papua,"katanya.
Ia mengakui bahwa komposisi tim Panjat tebing PON tahun ini memang didominasi oleh atlet muda, sehingga sejumlah pelatih belum punya keberanian untuk menentukan nomor spesialisasi atlet sejak awal persiapan PON.
Penentuan atlet yang akan diturunkan di nomor dan kategori apa baru dilakukan, menjelang penutupan pendaftaran di Panitia Besar ( PB) PON XIX 2016 di Jawa Barat, atau bebera pekan sebelum pertandingan.
"Makanya mumpung persiapan PON Papua masih panjang mulai saat ini kami harus bisa memilih atlet ini spesialisasinya apa, setidaknya kami sudah punya gambaran dari awal, tentunya mengacu data hasil PON terakhir,"tegasnya. (*)
FPTI Kaltim Fokus Bina Spesialisasi Pemanjat
Senin, 3 Oktober 2016 22:36 WIB
Kami berpikir buat apa juga kami harus menyiapkan atlet begitu banyak dan mengikuti semua nomor pertandingan PON, toh pada akhirnya hasil akhir yang kita dapatkan hanya beberapa medali saja,"