Samarinda (ANTARA Kaltim) - Setiap tahun, pertumbuhan volume kendaraan di Kaltim kian meningkat. Namun sayang, pertumbuhan jumlah kendaraan tidak dibarengi dengan jumlah fasilitas sarana dan prasarana yang ada.
Infrastruktur pembangunan, terutama pembangunan jalan merupakan pointer utama dalam sebuah pembangunan sebagai salah satu aspek kemajuan daerah tersebut.
Seperti kota besar lainnya, kemacetan di Samarinda merupakan salah satu masalah krusial yang sukar sekali dihilangkan. Regulasi baru dari pemerintah tampaknya perlu diupayakan dalam mengurangi tingkat kemacetan di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur ini. Yakni dengan cara meningkatkan infrastruktur pembangunan jalan dan pengoptimalan angkutan umum.
Fasilitas umum berupa bus dan angkutan umum sebagai upaya meminimalkan tingkat kemacetan perlu dioptimalkan, sembari memperhatikan tingkat kepuasan masyarakat. Seperti dengan memperhatikan pelayanan dan memberikan perasaan nyaman kepada masyarakat. Sehingga warga dapat beralih ke fasilitas umum.
Hal tersebut dituturkan oleh Anggota Komisi II DPRD Kaltim Marsidik. “Harapan kedepan, fasilitas umum lebih dioptimalkan. Sehingga dapat membantu masyarakat lebih cepat sampai pada tujuan, sekaligus meminimalkan kemacetan," kata politikus Partai Golkar ini.
Marsidik menyebutkan, ada beberapa langkah yang dapat meminimalkan kemacetan. Yakni, bagi rumah yang tidak memiliki ruang parkir untuk kendaraan roda empat,sebaiknya tidak diperkenankan untuk memiliki kendaraan roda empat. Lalu, boleh saja memiliki kendaraan tetapi harus menyewa ruang parkir yang dimiliki pemerintah. Yang terakhir, diberikannya area parkir tertentu dengan tarif yang lebih tinggi.
“Perlu dibuatnya ladang tempat parkir guna menambah PAD (pendapatan asli daerah, Red). Selain menambah pendapatan, dapat juga mendisiplinkan agar tidak berlama-lama berada di daerah tersebut supaya tidak menghalangi kendaraan yang melintas,†imbuh Marsidik. (Humas DPRD Kaltim/adv)