Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, memperkuat pendidikan karakter bagi siswa, karena kecerdasan berkarakter merupakan nilai kehidupan yang nyata.
"Pendidikan karakter yang kami perkuat ada 18 item, salah satunya adalah pendidikan karakter peduli lingkungan. Makanya hari ini saya turut membersihkan Sungai Karang Mumus (SKM) sebagai contoh untuk guru dan siswa," ujar Kepala Disdikbud Kota Samarinda Asli Nuryadin di Samarinda, Jumat.
Asli Nuryadin mengemukakan hal itu setelah melihat kondisi bagian hulu SKM dan memungut sampah menggunakan perahu.
Hadir pula dalam kegiatanitu Kepala UPTD Disdikbud Kecamatan Sambutan, Samarinda Utara, Samarinda Ilir, pengawas sekolah, guru, dan beberapa siswa.
Menurut Asli, sebanyak 18 pendidikan karakter siswa yang kini sedang digalakkan Pemkot Samarinda, semuanya merupakan hal yang penting untuk dikembangkan, seperti kedisiplinan, religius, jujur, kreatif, mandiri, dan gemar membaca.
Sedangkan pendidikan karakter berupa peduli lingkungan, hal ini juga penting dikembangkan oleh siswa, bahkan oleh setiap individu karena setiap orang yang hidup tidak bisa lepas dari lingkungan.
"Saya berterima kasih kepada komunitas Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) yang telah memfasilitasi tempat sebagai praktik pendidikan karakter, sehingga gencarnya pendidikan karakter bukan hanya sebagai teori di kelas, tetapi langsung turun membersihkan sungai," katanya.
Selama ini, lanjutnya, sudah banyak sekolah di Samarinda mulai jenjang PAUD/TK hingga SMA yang mendukung GMSS-SKM dalam memungut sampah.
Bahkan, setiap Jumat ada program khusus dari UPTD Pendidikan dan Kebudayaan seluruh kecamatan di Samarinda yang turut membersihkan SKM secara bergantian.
Saat UPTD turun tiap Jumat, bukan hanya kepala dan stafnya, tetapi juga mengajak pegawas sekolah, kepala sekolah, dan guru dari masing-masing jenjang pendidikan, sehingga hasil dari praktik ini akan disampaikan kepada siswa tentang pentingnya lingkungan dan sungai bagi kehidupan.
Menurut Asli, dalam mendidik dan memberi pemahaman kepada siswa tentang keseimbangan lingkungan dan manfaat kebersihan, tidak bisa disampaikan hanya satu atau dua kali, tetapi harus berulang kali agar pemahaman itu bisa benar-benar melekat dalam diri siswa.
"Makanya anjuran saya ke tiap-tiap sekolah tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan kebersihan sekolah, saya lakukan berkali-kali supaya mereka termotivasi untuk terus meningkatkan kebersihan. Anjuran ini juga harus disampaikan oleh guru kepada siswa dan dipraktikkan supaya menjadi budaya hidup bersih," kata Asli Nuryadin. (*)