Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur pada 2024 telah melampaui target hingga mencapai 109,68 persen, sehingga sampai akhir tahun ini diyakini meningkat lagi.
"Realisasi PAD Kukar hingga November 2024 sebesar Rp804,58 miliar, tercapai 109,68 persen dari target yang sebelumnya dipatok senilai Rp732,9 miliar," ujar Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kukar Bahari Joko Susilo di Tenggarong, Kaltim, Rabu.
Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan Pendapatan, Pengembangan dan Pengawasan Bapenda Kukar, Erwan Riyadi mengakui bahwa nilai PAD sebesar itu tergolong rendah, sehingga pihaknya terus melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan lagi, seperti kampanye kesadaran membayar pajak, menguatkan layanan daring, dan kerjasama dengan perbankan.
Faktor lain dari belum optimalnya realisasi penerimaan pajak adalah karena belum adanya peraturan bupati tentang retribusi daerah, sehingga beberapa hari lalu telah digelar pertemuan lintas sektor untuk rencana penyusunan draf retribusi yang dikelola per organisasi perangkat daerah (OPD).
Dalam upaya menggali potensi peningkatan pajak daerah, maka hal yang menjadi perhatian adalah subjek pajak, yakni orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai aturan perpajakan daerah.
Sedangkan khusus untuk pajak dari pendapatan asli daerah yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, ada komponen pendapatan daerah bagi hasil seperti pajak kendaraan yang dipungut oleh pemerintah provinsi, namun dalam hal ini Kukar mendapat bagi hasilnya.
"Diperlukan komitmen seluruh pihak mulai tingkat kabupaten hingga desa dalam mengoptimalkan pendapatan daerah, salah satu caranya adalah terus melakukan sosialisasi dan meyakinkan semua pihak tentang arti penting pajak daerah untuk keberlanjutan pembangunan," katanya.
Sementara dalam pertempuran lintas sektor tersebut bahkan telah ada tiga OPD yakni Dinas Perhubungan, Dinas PU, serta Dinas Pemuda dan Olah Raga melakukan presentasi tentang target pajak, kendala yang dihadapi, serta strategi yang ditempuh untuk meningkatkan perolehan hasil pajak.
"Tujuan pertemuan lintas sektor tersebut adalah agar tersedia data dan analisis capaian PAD di semester dua secara komprehensif, kemudian merumuskan kebijakan tindak lanjut yang akan dilakukan karena telah diketahui titik lemah dan strateginya," kata Erwan.