Sangata (ANTARANews - Kaltim) - Ratusan warga pada tiga desa Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai, Provinsi Timur Kalimantan Timur dalam beberapa hari terakhir takut menggunakan kompor gas hasil bantuan pemerintah secara gratis tersebut.
Dilaporkan di Sangata, Rabu bahwa ratusan warga di daerah itu ketakutan menggunakan kompor gas hasil pembagian ukuran tabung tiga kilogram menyusul maraknya pemberitaan di media massa tentang musibah ledakan dan kebakaran akibat kebocoran gas.
Mereka memilih memasak dengan menggunakan kayu api atau kompor minyak tanah ketimbang menggunakan peralatan gas yang merupakan jatah dari pemerintah untuk warga tidak mampu itu.
Sebagian warga lagi sudah berani menggunakan kompor gas namun setelah menggantikan peralatannya, yakni selang dan regulator yang dianggap aman.
Ratusan warga itu tidak berani menggunakan peralatan kompor gas hasil pembagian. Peralatan yang dimaksud, yakni jenis selang dan regulator merek care compact 300 Mba 2 Kg/h, sedangkan selangnya berwarna orange isi dalamnya seperti karet warna hitam tulisan tekana maksimum 0,5 Mpa.
"Gencarnya berita tentang ledakan dan kebakaran yang telah banyak merengut korban jiwa akibat kebocoran tabung gas sehingga warga disini ketakutan menggunakan peralatan jatah pemerintah itu," kata Hj Aminah, warga desa Teluk Pandan.
Hj. Aminah menuturkan bahwa ratusan KK mendapat bantuan gratis pemerintah, yakni tabung tiga kilogram, regulator dan selang, pada bulan April 2010.
"Tetapi dalam beberapa hari terakhir, ratusan warga kami tidak berani menggunakan peralatan bantuan gratis pemerintah itu," tutur dia.
"Yang saya ketahui dari warga kampung lain, semuanya mengembalikan kepada perusahaan pemasok. Sedangkan untuk selang dan regulator kami membeli di toko-toko yang menggunakan kawat putih, seperti yang selama ini terbutki aman" imbuh dia.
"Saya pikir, tabung gas tiga Kg itu tidak ada masalah, justru lebih enak karena kecil untuk dipindah-pindah tempat dan dibersihkan," kata dia.
Warga Teluk Pandan lainnya H. Daeng Mambbate menceritakan bahwa semua warga di daerahnya kini tidak berani menggunakan selang dan regulator jatah itu.Sedangkan Hj. Sunarti yang didampingi suaminya, Dg. Manambu, warga Desa Kandolo Kecamatan Teluk Pandan juga mengatakan baru berani menggunakan kompor gas jatah pemerintah itu setelah menggantikan selang dan regulatornya.