Samarinda (ANTARA Kaltim) – Kaltim terus berupaya meningkatkan peternakan sapi di daerah itu untuk mencapai target populasi sapi yang memadai sehingga mampu memenuhi kebutuhan daging secara mandiri dan selanjutnya menjadi daerah pemasok daging sapi nasional.
Upaya itu mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, terbukti daerah ini merupakan satu-satunya daerah paling besar menerima bantuan Kementerian Pertanian untuk pengembangan sapi indukan Brahman Cross impor dari Australia.
Dari 30.000 ekor sapi dari pemerintah pusat untuk pengadaan pada 2015 dalam program percepatan pencapaian swasembada daging nasional. Kaltim kebagian sekitar 10.000 sapi Brahman Cross indukan dan sekitar 1.926 ekor sudah diterima sejak Oktober tahun lalu.
Ribuan sapi impor itu telah didistribusikan pemerintah melalui Dinas Perternakan (Disnak) Kaltim di dua daerah, utamanya integrasi sapi sawit. Masing-masing Kabupaten Paser 1.225 sapi dan Penajam Paser Utara (PPU) 771 ekor.
Kepala Disnak Kaltim H Dadang Sudarya, mengatakan program peternakan sapi di daerah ini dilakukan dengan pola pemeliharaan model semi intensif. “Sapi-sapi itu kita pelihara dengan model semi intensif. Kalau malam dikandangkan dan siang hari dilepas di padang penggembalaan atau di kebun-kebun kelapa sawit,†katanya.
Guna mendukung pemeliharaan sapi dengan model semi intensif itu ujarnya, pemerintah memberikan bantuan kepada masing-masing kelompok tani ternak electric fence (pagar listrik) yang bisa dipindah-pindah lokasi (rotasi) dengan luasan sekitar satu hektar per segi.
“Pagar elektrik ini mengambil listriknya dari pemanfaatan solar cell atau tenaga surya, sehingga sangat praktis dan efektif penggunaanya. Bagi sapi juga tidak membahayakan,†jelas Dadang.
Dia menambahkan pemerintah hingga saat ini tidak menganggarkan bantuan pembuatan kandang sapi bagi poktan. Karena, petani ternak didorong menggunakan pola pemeliharaan dengan model penggembalaan di lahan terbuka bukan pola kandang.(Humas Prov Kaltim/yans)