Long Iram, Kutai Barat (ANTARA Kaltim) - Pemanfaatan dana desa dari APBN 2015 untuk 11 kampung di Kecamatan Long Iram, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, telah tuntas 100 persen baik untuk pembangunan fisik maupun pemberdayaan masyarakat.
"Total dana desa 2015 untuk Kecamatan Long Iram sebesar Rp6,6 miliar, sehingga 11 kampung di kecamatan ini rata-rata memperoleh Rp600 juta," ujar Pendamping Desa tingkat Kecamatan Long Iram, Sumarno di Long Iram, Kamis.
Berkat pendampingan yang dilakukan bersama pendamping lokal desa, lanjut Sumarno, rata-rata kepala kampung mengetahui pemanfaatan dana desa, yakni 70 persen untuk pembangunan infrastruktur dan 30 persen sisanya untuk pemberdayaan masarakat.
Ia juga mengatakan dalam pemanfaatan dana desa, rata-rata kepala kampung setempat mudah diajak koordinasi. Ketika diberi penjelasan pemanfaatan sesuai dengan petunjuk teknis, kepala kampung mau menerima, sehingga dalam memanfaatkan dana desa tidak bermasalah.
Sumarno mencontohkan untuk Kampung Long Iram Seberang yang memperoleh dana desa Rp600 juta, digunakan untuk membangun gedung TP PKK kampung senilai Rp276 juta, perbaikan parit dan gorong-gorong ukuran 7x15 meter menghabiskan Rp180 jura, dan sisanya senilai Rp144 juta untuk pemberdayaan masyarakat, yakni pelatihan penguatan kapasitas perangkat kampung.
Menurut ia, setiap kegiatan yang dananya diambil dari dana desa maupun alokasi dana kampung dari pemerintah kabupaten, aparatur kampung melibatkan masyarakat dalam perencanaan kegiatan sehingga pekerjaannya sudah menjadi skala prioritas warga.
"Pembangunan gedung PKK misalnya, perencanaannya terlebih dulu dilakukan musyawarah, kemudian disepakati gedung PKK merupakan infrastruktur yang penting karena pengurus PKK selama ini aktif dalam melakukan pembinaan terhadap warga untuk menuju kesejahteraan dan peningkatan sumberdaya manusia di kampung," katanya.
Saat ini, lanjut Sumarno, pihaknya bersama pendamping lokal desa dan aparatur kampung tinggal menuntaskan pelaporan penggunaan dana.
Jika pelaporan sudah tuntas dan dikirim ke pusat, ia berharap dana desa 2016 bisa ditransfer untuk melanjutkan pekerjaan yang telah diprogramkan.
Program pembangunan 2016 yang telah dibuat sesuai skala prioritas adalah pengadaan traktor tangan, mesin perontok padi, pembangunan irigasi, pembuatan parit dan gorong-gorong.
Disinggung mengenai upaya pengembangan kawasan mengingat Pemprov Kaltim memiliki program mengembangkan ekonomi antardesa berbasis kawasan, Sumarno mengatakan sudah memiliki lokasi strategis untuk mengawal kebijakan itu.
"Kalau untuk pengembangan kawasan, pembangunan irigasi yang menarik karena di sini ada empat desa berdekatan yang totalnya memiliki ratusan hektare hamparan sawah. Jika irigasi primer dan skunder dibangun untuk menghubungkan antardesa, maka produksi padi akan bisa meningkat," katanya. (*)