Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menyatakan, selain tempat menimba ilmu, pesantren juga sebagai lembaga yang membangun generasi berakhlak.
"Pesantren ikut berperan dalam kemerdekaan Republik Indonesia serta membangun akhlak masyarakat sejak dulu," ujar Said Aqil, saat menghadiri pengukuhan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kutai Kartanegara 2015-2020 yang di ketuai H Chairul Anwar, di Pondok Pesantren Karya Pembangunan Ribathul Khail, Tenggarong, Minggu.
Selain dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj pengukuhan PCNU Kutai Kartanegara tersebut juga dihadiri Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan H Suriansyah, sejumlah anggota DPRD Kaltim dan Kutai Kartanegara, Kantor Kementerian Agama setempat, pengurus NU Kaltim , ormas Islam, para ulama, tokoh masyarakat serta warga NU Tenggarong dan sekitarnya.
Nahdlatul Ulama kata Sadi Agil, tidak boleh jauh dari prinsip dan nilai-nilai pesantren.
Tanpa pesantren kata Said Agil, NU bukan apa-apa karena dibentuk oleh ulama sekolah Islam tersebut, yang membawa misi pesantren menjadi pandangan hidup Muslim Indonesia.
Kelebihan pesantren menurut Said Agil, selain tempat menimba ilmu, juga sekaligus mengamalkannya.
Ia juga juga mengingatkan agar jamaah NU terus meningkatkan semangat nasionalisme menjaga keutuhan NKRI dengan menjaga kerukunan.
"Semangat NU adalah membela agama dan menyelamatkan tanah air Indonesia, menjaga ketentraman dan menghindari kekerasan," kata Said Agil.
Sementara, Ketua Tanfidziyah PWNU Kaltim KH Muhammad Rasyid meminta agar PCNU Kutai Kartanegara terus berinovasi serta dapat memacu peran maksimal NU dalam mensejahterakan rakyat, menyebar optimisme dan menghadirkan keteladanan dan kebaikan.
Ia menyatakan, penguatan faham "Ahlussunnah Wal Jama`ah An-Nahdiyah" perlu mendapat prioritas dari pengurus dan segenap jamaah PCNU Kutai Kartanegara.
Hal tersebut menurutnya agar tercipta kondisi masyarakat yang taat menjalankan agama.
"Penguatan kembali peran pesantren yang merupakan basis NU, sangat diharapkan sebagai lembaga yang mampu mencetak SDM yang berakhlakul karimah," ujar Muhammad Rasyid. (*)