Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, telah menyiapkan pompa air, khususnya di Kecamatan Babulu, untuk mengantisipasi ancaman kekeringan lahan pertanian akibat kemarau panjang yang melanda kawasan itu.
"Kami sudah menyiapkan pompa untuk mengairi sawah, karena diperkirakan ancaman kekeringan yang mengakibatkan puso atau gagal panen di Wilayah Babulu tahun ini masih cukup tinggi," ungkap Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Bambang Marjuki dihubungi di Penajam, Senin.
Berdasarkan data, sekitar 600 hektare lahan pertanian tadah hujan di wilayah Kecamatan Babulu terancam kekeringan karena musim kemarau yang berkepanjangan.
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini masih mendata lahan pertanian yang mengalami kekeringan, sementara sebanyak 12 hektare sawah dipastikan mengalami puso atau gagal panen akibat kekurangan pasokan air.
"Terdata sementara ada 12 hektare sawah milik masyarakat Kecamatan Babulu kekurangan air sehingga mengalami puso," ujar Bambang Marjuki.
Ia menambahkan pemerintah daerah sudah sejak lama mempersiapkan pompa air untuk mengantisipasi kekeringan yang terjadi di lahan pertanian akibat kemarau panjang.
Namun, jika sungai atau sumber air yang ada juga mengalami kekeringan, maka kekeringan total tidak dapat terelakkan.
"Kalau sungai atau sumber air juga kering, maka akan terjadi kekeringan total. Jika, dalam waktu dekat hujan tidak juga turun, maka diprediksi kekeringan sawah dapat meningkat hingga 700 hektare atau sekitar 70 persen dari total luasan sawah produktif," ungkap Bambang Marjuki.
Selain kekeringan, para petani di Kecamatan Babulu saat ini juga mengeluhkan serangan hama penyakit tanaman padi yang baru ditanam, sehingga para petani berharap hujan masih turun di pada Juli dan Agustus 2015. (*)
Penajam Siapkan Pompa Antisipasi Kekeringan Lahan Pertanian
Selasa, 28 Juli 2015 1:51 WIB
Kami sudah menyiapkan pompa untuk mengairi sawah, karena diperkirakan ancaman kekeringan yang mengakibatkan puso atau gagal panen di Wilayah Babulu tahun ini masih cukup tinggi,"