Penajam Paser Utara (ANTARA) - Pemerintah pusat memberikan bantuan pembangunan infrastruktur penyediaan air baku berupa Intake (pengambil air) Sungai Riko-Kernain di wilayah Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, dilengkapi dengan instalasi pengolahan air minum (water treatment plant/WTP) kapasitas 200 liter per detik.
"Intake dilengkapi WTP 200 liter per detik akan dibangun pemerintah pusat, dan akan diserahkan ke pemerintah kabupaten,” ujar Direktur Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara Abdul Rasyid ketika ditanya mengenai penyediaan air bersih di Penajam, Jumat.
Infrastruktur air minum yang bakal dibangun pemerintah pusat tersebut, pengelolaan dilakukan Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, sebagai badan usaha milik daerah (BUMD) milik pemerintah kabupaten setempat.
Intake Sungai Riko-Kernain dilengkapi dengan WTP berkapasitas 200 liter per detik dan pipa distribusi, jelas dia, maka akan mendongkrak cakupan layanan air bersih kepada masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sehingga pembangunan fisik Intake Sungai Riko-Kernain diharapkan segera direalisasikan, karena kapasitas produksi air minum sebanyak 200 liter per detik akan mempercepat cakupan pelayanan air minum di kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu.
Baca juga: Bumdes-KMP di Penajam diajak kelola Pasimas perluas layanan air bersih
Infrastruktur penyediaan air baku dan pengolahan air minum diproyeksikan melayani masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara di wilayah Kelurahan Riko, Kelurahan Sepan, serta memungkinkan dikoneksikan sampai ke wilayah Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam..
"Dan juga melayani air bersih Bandara Internasional Nusantara hingga kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku," katanya.
Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Pemerintah Kelurahan Riko telah meninjau lokasi pembangunan Intake Sungai Riko-Kernain, lokasi pembangunan sekitar 1,8 kilometer dari Jembatan Riko.
"Proses saat ini, dalam tahap penyusunan dokumen perencanaan dan untuk pembangunan fisik belum diketahui," ucapnya.
Penyusunan perencanaan pembangunan (detail engineering design/DED) penyediaan air baku Sungai Riko-Kernain sekitar Rp3,5 miliar telah melalui proses lelang pada tahun anggaran 2024.
Cakupan layanan air bersih mencapai sekitar 80 persen dalam lima tahun ke depan, saat ini dari 54 kelurahan dan desa, baru terlayani 26 kelurahan dan desa, sehingga masih ada 32 desa dan kelurahan yang belum mendapatkan pelayanan air bersih, demikian Abdul Rasyid.
Baca juga: Pemkab Penajam target 2.100 sambungan air bersih lewat 21 pasimas
