Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur mulai melakukan prosesi ritual pesta budaya Erau 2025 yang mengusung tema Menjaga Marwah Peradaban Nusantara, meski acara inti agenda tahunan ini baru akan digelar pada 21-28 September.
"Prosesi ritual Erau 2025 oleh Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura telah dimulai pada 5 September 2025 dan dilanjutkan hari ini," ujar Kerabat Kesultanan Kukar Pangeran Noto Negoro (Muhammad Heriansyah) di Tenggarong, Rabu.
Rangkaian ritual pada 5 September tersebut diawali ziarah ke makam para sultan di samping museum, kemudian ziarah ke Kutai Lama, dilanjutkan prosesi besawai yang dilakukan untuk berkomunikasi secara spiritual dengan alam gaib, sebagai bentuk permohonan restu atas pelaksanaan Erau.
Sedangkan pada Rabu ini digelar Haul Jamak di Kedaton, tujuannya adalah untuk memberikan doa-doa pada para leluhur yang telah meletakkan fondasi adat budaya di Kukar.
Untuk Kamis, 18 September, lanjutnya, dilaksanakan ritual Belulur, ritual tersebut dilakukan untuk penyucian diri sultan agar menghilangkan energi negatif dan membangun energi positif sebelum sultan bertitah.
Ia menjelaskan, secara resmi Erau dimulai sejak Tiang Ayu berdiri, yakni pendirian Tiang Ayu akan dilakukan pada Minggu, 21 September, pukul 07.30 waktu setempat di Kedaton Kukar.
Baca juga: Pesta Adat Erau di Kukar siap digelar 21-30 September
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar Thauhid Afrilian Noor mengatakan, Erau dilakukan dalam dua acara, pertama adalah acara dari kesultanan langsung, dan yang kedua merupakan kegiatan umum yang difasilitasi oleh Pemkab Kukar.
"Pembukaan seremonial akan digelar pada Minggu, 21 September di Stadion Rondong Demang, mulai pukul 09.00 hingga 12.00 Wita. Pembukaan akan dimeriahkan dengan tarian massal sekitar 400 pelajar dari berbagai sekolah," kata Afrilian.
Dalam Erau juga ada Expo UMKM yang dijadwalkan dibuka oleh Menteri Pariwisata. Expo UMKM akan dipusatkan di lapangan parkir Stadion Rondong Demang Tenggarong, dirangkai dengan pameran yang melibatkan organisasi perangkat daerah, BUMD, dan pelaku usaha.
Dalam rangkaian Erau juga ada berbagai pertunjukan seni dan budaya serta beragam lomba, di antaranya lomba menyanyikan lagu daerah, lomba katsul, tingkilan, dan lomba tari jepen.
"Ada pula tradisi Beseprah, yaitu tradisi makan bersama di sepanjang jalan, dilaksanakan pada 25 September, di depan Museum Kutai Kartanegara, lantas penutupan Erau dilakukan pada 28 September, bertepatan dengan prosesi Belimbur (saling siram)," katanya.
Baca juga: Puncak Erau di Kukar ditandai prosesi mengulur naga
