Balikpapan (ANTARA) - Wakil Wali Kota Balikpapan sekaligus Ketua Real Estate Indonesia (REI) Kalimantan Timur, Bagus Susetyo, menyatakan kebutuhan rumah subsidi di Balikpapan mencapai 25 ribu unit per tahun.
“Kebutuhan rumah (backlog) perumahan di Kalimantan Timur mencapai 300 ribu unit. Balikpapan salah satu yang terbesar, butuh sekitar 25 ribu rumah per tahun,” kata Bagus saat mendampingi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meninjau perumahan subsidi di Balikpapan, Minggu (18/5).
Dia mengemukakan, program rumah subsidi ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum mampu mengakses rumah komersial.
Bagus menyebutkan, harga rumah subsidi di Balikpapan saat ini sekitar Rp180 juta per unit. Skema pembiayaan difasilitasi pemerintah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Menurutnya program tersebut menyasar warga dengan penghasilan maksimal Rp8 juta per bulan untuk pasangan suami istri.
Namun, tantangan terbesar dalam penyediaan rumah subsidi adalah keterbatasan lahan. Harga tanah yang terus naik membuat pembangunan rumah subsidi sulit dilakukan.
“Kalau harga lahan sudah melampaui batas, jelas tidak mungkin dibangun rumah subsidi,” ujarnya.
Selain lahan, tantangan lain adalah seleksi kelayakan kredit. Menurut bagus, penilaian dilakukan sepenuhnya oleh pihak perbankan.
“Meskipun mereka MBR, tetap harus lolos verifikasi bank. Kalau KPR-nya disetujui, baru bisa lanjut,” tambahnya.
Bagus menuturkan, pengembang swasta tetap menjadi motor utama pembangunan rumah MBR. Namun dukungan pemerintah daerah tetap diperlukan, terutama dalam proses perizinan.
“Kami di daerah siap bantu, supaya pengembang bisa fokus ke pembangunan,” katanya.
Dia juga menegaskan, pembangunan rumah subsidi merupakan bagian dari upaya nasional menjawab kebutuhan perumahan yang masih tinggi.
“Presiden menargetkan 3 juta rumah per tahun secara nasional. Kita di daerah harus siap menyambut itu,” katanya.
Sekadar diketahui, Menteri Maruarar Sirait dalam kunjungannya di Balikpapan, meninjau Perumahan Mentari yang dibangun sejak 2015.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian HUT REI Nasional yang dipusatkan di Kalimantan Timur, meliputi Balikpapan, Samarinda, dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Di Balikpapan, Menteri PKP secara simbolis memberikan kunci kepada penghuni baru di perumahan tersebut dari berbagai latar belakang profesi.