Sangatta (ANTARA) - Forum komunikasi tenaga kerja kontrak daerah (TK2D) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kecewa atas penundaan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), mereka bakal melakukan aksi damai.
"Kami melakukan aksi damai kepada pemerintah untuk menolak surat edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB)," kata Ketua Forkom TK2D Kutim Mursalim, di Sangatta, Sabtu.
Ia mengatakan Forkom TK2D Kutim akan menyampaikan aspirasi karena kecewa dan menimbulkan keresahan, sehingga melakukan aksi bersama para tenaga honorer di lingkungan Pemkab Kutim.
Mursalim menyebutkan pengangkatan dan penempatan formasi PPPK itu merupakan kebijakan daerah, seharusnya pemerintah daerah tidak langsung setuju atas surat edaran Kemenpan RB nomor B/1043 M.SM.01.00/2025, disebutkan pada ayat 1 huruf b P3K akan diangkat serentak pada 1 Maret 2026.
Menurutnya, pengangkatan PPPK daerah itu harus dibebankan pemerintah daerah. Jika Pemkab Kutim siap melakukan pengangkatan, secepatnya surat keputusan (SK) TK2D menjadi PPPK dapat keluar.
"Mestinya yang sudah lulus tahap pertama tahun 2024 seharusnya segera diangkat dan tidak boleh pengangkatan ditunda," katanya.
Mursalim menyampaikan kekecewaannya kepada Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kutim yang langsung mengeluarkan surat edaran penundaan pengangkatan PPPK.
"Saya sayangkan itu adalah ketika surat Kemenpan RB turun BKPSDM tanpa melakukan perundingan, langsung mengeluarkan surat edaran juga," tegasnya.
Dikemukakannya, walau kebijakan itu secara vertikal langsung kepada BKPSDM Kutim. Setidaknya, BKPSDM tidak cepat-cepat menindaklanjuti surat edaran tanpa koordinasi pihak terkait.
Mursalim menuturkan mereka kekecewaa terhadap pemerintah daerah, jika tetap terjadi penundaan tersebut. Apalagi komitmen dari Bupati Kutim akan mengangkat seluruh TK2D yang berjumlah 4.303 menjadi PPPK.
"Kami akan melakukan aksi damai di Kantor DPRD Kutim bersama 700 TK2D yang merupakan tenaga honorer, pada Selasa (18/3) mendatang," ujarnya.