Samarinda (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen menggarap pengelolaan sampah bernilai ekonomis dari alat peraga kampanye (APK) yang kerap menjadi masalah setelah pesta demokrasi usai.
Kepala DLH Provinsi Kalimantan Timur Anwar Sanusi di Samarinda, Minggu mengatakan bahwa pihaknya tengah menggarap program daur ulang sampah bekas alat peraga kampanye demi pilkada ramah lingkungan.
"Kami berupaya menjadikan Pilkada 2024 lebih hijau dan berkelanjutan. Salah satunya dengan mengelola sampah alat peraga kampanye agar tidak mencemari lingkungan," ujar Anwar Sanusi.
Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Berbagai jenis alat peraga kampanye seperti spanduk, baliho, dan umbul-umbul berpotensi menjadi sampah yang menumpuk pasca-pilkada.
Menurut dia, beragam produk olahan kreatif bisa dipertajam atas sampah-sampah tersebut, ketimbang hanya ditumpuk di pembuangan akhir.
"Misalnya, spanduk dan baliho yang terbuat dari bahan kain atau plastik dapat diolah menjadi tas, dompet, atau kerajinan tangan lainnya. Sedangkan, bambu atau kayu yang digunakan untuk membuat umbul-umbul dapat dimanfaatkan kembali untuk berbagai keperluan," papar Anwar.
Anwar menambahkan, pihaknya juga tengah menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk partai politik, kandidat, dan masyarakat, untuk mendukung program daur ulang sampah alat peraga kampanye ini.
Pihaknya mengajak semua pihak untuk berkomitmen dan berpartisipasi aktif dalam mengelola sampah alat peraga kampanye secara ramah lingkungan.
Ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan," tegasnya.
Untuk mewujudkan program tersebut, DLH Kaltim terus memperkuat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan. Hal ini dilakukan melalui berbagai kegiatan.
DLH Kaltim jua telah menerima kunjungan kerja dari berbagai instansi terkait pengawasan pengelolaan sampah Pilkada 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk berbagi informasi dan pengalaman serta meningkatkan koordinasi antar-lembaga.
DLH Kaltim aktif melakukan sosialisasi kepada partai politik, kandidat, dan masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah alat peraga kampanye yang ramah lingkungan.
DLH Kaltim memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai teknik daur ulang sampah alat peraga kampanye.
Program itu dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomis.
Anwar Sanusi menyampaikan bahwa program daur ulang sampah alat peraga kampanye ini memiliki beberapa tujuan.
Daur ulang sampah alat peraga kampanye dapat membantu mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Dengan mengurangi volume sampah, maka pencemaran lingkungan dapat diminimalisir. Program daur ulang sampah dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Program ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah secara ramah lingkungan.
"Kami berharap upaya-upaya ini dapat menjadi langkah baik dalam mengelola sampah pilkada secara ramah lingkungan," kata Anwar Sanusi.