Samarinda (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik mendukung metode pembelajaran di sekolah dengan mengajarkan anak-anak karya seni kriya batik dalam rangka menanamkan rasa cinta terhadap karya seni dan budaya daerah.
Menurut Akmal Malik di Samarinda, Rabu, mengajari anak-anak membuat karya kriya batik sangat positif dan dapat membantu mengembangkan kreativitas, keterampilan dan kepercayaan diri.
“Ini tadi saya membatik bersama adik-adik pelajar dan mahasiswa,” ucap Akmal Malik saat menghadiri Indonesia of Borneo Cultural Festival di Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu MAN 2 Samarinda.
Terlebih batik merupakan hasil karya seni dan budaya bangsa, selain melatih keterampilan dan kemampuan anak-anak, sekaligus melestarikan karya budaya bangsa.
Anak-anak di usia dini pasti suka bermain. Bahkan ketika melihat sesuatu yang baru pasti ingin mendekat, memegang atau memainkannya.
Termasuk hal-hal yang menyangkut seni. Dimana, anak-anak suka mural (corat-coret), padahal itu bagian dari seni dan kreativitas.
“Penting bagi kita mengenalkan batik-batik khas daerah kepada anak-anak, seperti motif dayak dan khas Kaltim lainnya,” ungkapnya.
Karenanya, ujar Akmal, anak harus diajarkan atau diberi stimulus untuk belajar seni kriya sebagai bagian dari kegiatan seni.
Seni kriya, lanjutnya, kegiatan produktif dan menghasilkan karya seni sebagai refleksi dari ide, imaginasi, kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, pengetahuan dan pengalaman anak-anak.
Selain itu, memberi pengaruh positif untuk seluruh aspek, perkembangan termasuk pengembangan konsep diri, kemampuan kerja sama, kolaborasi, identitas budaya dan apresiasi.
“Melalui seni kriya ini, anak mengidentifikasi, membangun dan menghubungkan pengetahuan, minat dan pengalaman, serta mengekspresikan menjadi sebuah karya,” jelasnya.