Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI menggelar rapat koordinasi membahas konsep pertahanan yang diterapkan TNI di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur.
"Kita membahas mengenai konsep pertahanan militer matra darat, laut dan udara serta konsep pengoperasian sistem komando dan kendali pertahanan militer dalam rangka pertahanan Ibu Kota Nusantara," kata Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam Brigjen Pol Asep Jenal Ahmadi saat membuka rapat di Kemenko Polhukam seperti dilansir siaran pers resmi, Kamis.
Asep mengatakan pembahasan itu selaras dengan amanah Menko Polhukam Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto untuk menyusun sistem pertahanan dan keamanan di IKN sebagai konsep terpadu Smart Defence System dan Smart Security System.
Menurut Asep, sistem pertahanan IKN harus harus jadi salah satu prioritas lantaran kawasan tersebut akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia di masa depan.
Dengan sistem pengamanan yang matang dan efektif, Asep yakin pusat pemerintahan Indonesia itu bisa terhindar dari serangan fisik atau siber dari negara lain.
Asep melanjutkan untuk menyusun sistem pertahanan yang matang, pihaknya perlu bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait.
Hal tersebut harus dilakukan agar seluruh kementerian dan lembaga tidak tumpang tindih dalam menjalankan tugas dan memiliki peran yang jelas dalam memperkuat IKN.
Di saat yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam Mayjen TNI Rudy Syamsir juga menyampaikan hal yang sama dalam rapat koordinasi hari ini.
"Mari kita satukan langkah dan komitmen kita untuk menciptakan ibu kota yang aman, berdaya saing, dan menjadi contoh bagi pembangunan di seluruh negeri,” kata dia dalam rapat.