Sangatta (ANTARA) - Kodim 0909/Kutai Timur menggelar simulasi penanggulangan bencana banjir di folder Ilham Maulana, Sangatta Utara sebagai upaya dini penguatan pasukan cepat tanggap dalam menghadapi bencana.
"Simulasi ini diperagakan seolah-olah terjadi peristiwa sebenarnya sehingga diperlukan latihan secara bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan,” kata Dandim 0909/Kutim Letkol Inf Ginanjar Wahyutomo, di Sangatta, Senin.
Ia menyebutkan, latihan tersebut melibatkan semua unsur, mulai Polres Kutim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kutim, Lanal Sangatta, Badan SAR Nasional (Basarnas) dan beberapa Organisasi Pemerintah Daerah (OPD).
Ginanjar menuturkan dalam simulasi menggerakkan satu regu tim reaksi cepat penanggulangan bencana (TRC PB), serta menurunkan beberapa peralatan penanggulangan bencana banjir, seperti perahu karet dan baju pelampung.
“Melalui simulasi ini dapat mensinergikan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan sesungguhnya, jika sewaktu-waktu bencana banjir,maka penanggulangan sesuai dengan standar operasi yang telah ditetapkan,” katanya.
Kepala BPBD Kutim Muhammad Idris Syam mengatakan latihan ini sebagai kesiapan dini, sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, semua yang terlibat dapat satu komando dalam penanganan.
Ia mengungkapkan pengalaman bencana banjir besar yang terjadi pada tahun 2022 lalu, di Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan. Pihaknya tidak terkoordinir dengan baik, maka kegiatan-kegiatannya tidak sinkron.
“Dengan adanya kegiatan ini, kita bisa membagi tugas supaya penanganan dari bencana banjir bisa lebih efektif. Harapan kami semua yang terlibat dapat terkoordinasi dengan baik,” kata Idris.