Samarinda (ANTARA) -
Pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia yang disampaikan dalam sidang paripurna telah membangkitkan optimisme di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam percepatan pembangunan.
"Penetapan sebagian wilayah Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan langkah strategis untuk pengembangan wilayah tengah dan timur Indonesia," ujar Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni usai Rapat Paripurna agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI, di Gedung DPRD Kaltim, Samarinda, Jumat.
Sri mengungkapkan rasa syukur bahwa IKN menjadikan Kaltim sebagai pusat pengembangan Indonesia.
"Dengan sidang paripurna ini, kita telah mendengar penjelasan dari Presiden RI bahwa dalam masa pemerintahan Joko Widodo, memberikan warisan berharga bagi Kaltim," ucap Sri.
Dia optimistis bahwa IKN menjadikan Kaltim sebagai salah satu kekuatan negara yang tidak perlu menunggu 100 tahun, tetapi sudah mulai terwujud dengan terselenggaranya upacara 17 Agustus besok.
Sri menambahkan, dengan hadirnya IKN dan pergantian Presiden RI, komitmen Kaltim untuk membangun Nusantara dapat benar-benar terwujud.
"Sinergi antara jajaran Pemprov Kaltim, pemerintah daerah, dan masyarakat Kaltim sangat penting untuk memajukan Nusantara melalui pengembangan Indonesia sentris yang baru di Kalimantan Timur," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sri juga mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-79.
"Mari kita perkuat sinergi, komitmen, rasa persatuan, dan kesatuan. Bersama-sama kita wujudkan komitmen untuk membangun Kaltim untuk Nusantara," tutupnya.
Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas'ud meneruskan tanggapan positif terhadap pidato kenegaraan Presiden RI
Menurutnya, pidato tersebut memberikan momentum bagi Kaltim untuk memulai langkah-langkah strategis, yang pada prinsipnya, Presiden memberikan semangat baru dengan slogan Nusantara baru, Indonesia maju.
"Ini adalah momentum bagi Kaltim untuk memulai langkah-langkah strategis, terutama dengan dimulainya upacara 17 Agustus 2024," katanya.
Hasanuddin melanjutkan bahwa capaian 10 tahun pemerintahan Presiden telah memberikan hasil yang signifikan, terutama dengan penetapan wilayah Kaltim sebagai ibu kota negara baru.
"Penetapan Ibu Kota Nusantara adalah salah satu capaian terbesar dari 10 tahun pemerintahan Presiden. Ini membentuk fondasi yang kuat untuk Nusantara baru dan Indonesia maju," jelasnya.
"Kami telah menerima undangan untuk hadir dalam upacara 17 Agustus di Istana Negara. Insya Allah, saya akan hadir," ujarnya.
Hasanuddin juga menekankan pentingnya akselerasi pembangunan IKN.
Menurut dia, Kaltim perlu segera melakukan akselerasi di berbagai aspek, seperti infrastruktur, pendidikan, ekonomi, hingga sumber daya manusia.
"Sinergi antara pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan IKN sangat penting untuk memastikan keberhasilan proyek ini," tuturnya.
Ia juga memastikan bahwa pimpinan DPRD Kaltim akan hadir dalam upacara 17 Agustus di Istana Negara.