Jakarta (ANTARA) - Ekonom jebolan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Bradford, Inggris, Bhima Yudhistira mengatakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan produk yang fokus pada isu lingkungan akan memiliki pasar yang lebih luas.
“UMKM yang lebih cepat sadar tentang pentingnya standar lingkungan dan bahkan bergerak mendorong isu lingkungan dan mengedukasi konsumen, itu yang akan punya pasar lebih luas, itu yang terjadi sekarang,” kata dia saat dihubungi ANTARA, Rabu.
Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) itu, pernyataannya tersebut didasari dari tren konsumen dunia yang kian hari semakin cenderung menginginkan produk yang sejalan dengan isu-isu lingkungan.
Dengan ini, produk UMKM dengan nilai ekonomi hijau akan memiliki kesempatan lebih besar untuk memperluas pasarnya ke kancah global.
Senada dengan pidato kenegaraan Presiden Jokowi dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-78, mantan peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) itu juga mengatakan pentingnya mendorong UMKM untuk mengarah pada ekonomi hijau, meski saat ini belum banyak UMKM yang melakukannya.
Baca juga: Kaltim kemarin, ribuan bendera dibagi pemprov hingga gebyar UMKM
“Ekonomi hijau ini juga salah satu tuntutan eksternal yang justru menjadi peluang, jangan menganggap ini sebagai hambatan, tapi justru peluang baru dan punya segmentasi yang sekarang mulai tersebar di beberapa kelas sosial, perkotaan juga, dan juga di kelompok usia yang bervariatif,” jelasnya.
Bhima menyebut UMKM yang peduli terhadap isu lingkungan justru akan memiliki nilai yang tinggi di mata konsumen dan pemasok. Berbagai negara konsumen produk UMKM juga kini lebih jeli dalam memilah produk yang ramah lingkungan.
“Negara importir produk UMKM lokal (Indonesia) akan melacak, apakah bahan baku yang digunakan tersertifikasi berkelanjutan misalnya, atau apakah melibatkan pengolahan limbah yang baik, bahkan sampai ada sertifikat untuk pengukuran emisi karbon dalam proses produksinya,” ujar Bhima.
Meski biaya produksi hingga harga jual untuk barang ramah lingkungan saat ini umumnya masih relatif lebih tinggi, Bhima menyebut itu bukan merupakan hambatan. Justru memiliki segmen pasar baru yang besar dan menjadi peluang bisnis yang tinggi.
Baca juga: DPRD Samarinda dorong produk UMKM masuk pasar modern