Nunukan (ANTARA Kaltim) - Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sampai sekarang masih mengandalkan pasokan dari Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk memenuhi kebutuhan beras bagi warganya.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Daerah (BKP2D) Kabupaten Nunukan, Dian Kusumanto di Nunukan, Senin mengungkapkan, kekurangan konsumsi beras di daerah itu masih bergantung pada pasokan dari Sulsel dan Jawa Timur.
Sebenarnya, lanjut dia, hanya warga di Pulau Nunukan yang seringkali kekurangan beras sehingga harus memasok dari Sulsel dan Jawa Timur sementara produksi beras wilayah lainnya di Kabupaten Nunukan seperti Pulau Sebatik, Krayan dan wilayah tiga lainnya masih surplus.
"Sebenarnya produksi beras di Kabupaten Nunukan sudah melebihi kebutuhan masyarakat dengan surplusnya produksi di Pulau Sebatik dan Kecamatan Krayan. Tapi, tidak mampu bersaing dengan kualitas beras dari Sulsel dan Jatim," katanya.
Terkait dengan lancarnya pasokan beras dari Sulsel dan Jatim, Dian Kusumanto menegaskan, ketersediaan beras di Nunukan mencukupi hingga akhir 2014 atau tidak akan kekurangan.
Berdasarkan hasil pendataan BKP2D Kabupaten Nunukan hingga Juni 2014, ketersediaan beras di daerah itu berkisar 1.600 ton dan diperkirakan sampai akhir tahun mencapai 4.000 ton.
Mengenai adanya pengusaha setempat yang memasarkan beras miliknya ke kabupaten lain seperti Malinau dan Kabupaten Tanah Tidung (KTT), Dian menyatakan, hal itu tidak mempengaruhi ketersediaan beras di Nunukan atau terjadi defisit.
Sebab, tambahnya, pasokan beras dari Sulsel dan Jatim akhir-akhir ini sangat lancar sehingga ketersediaan sangat berlimpah sehingga salah satu cara untuk mengatasi kerusakan harus dijual ke daerah lainnya.
Ia menyebutkan pula, pasokan beras dari Sulsel menguasai hingga 75 persen kebutuhan masyarakat Kabupaten Nunukan. (*)