Nunukan (ANTARA Kaltim) - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Daerah (BKP3D) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengakui kualitas beras lokal di daerahnya masih relatif rendah sehingga sulit bersaing dengan beras asal Sulawesi Selatan.
Kepala BKP3D Kabupaten Nunukan Dian Kusumanto di Nunukan, Selasa, mengatkan produksi beras petani khususnya di Pulau Sebatik kurang diminati masyarakat setempat karena kualitasnya relatif rendah.
Ia mengakui, hal tersebut yang menjadi kendala pemasaran beras hasil produksi petani lokal, sehingga terpaksa harus memasok beras dari Sulawesi Selatan dalam jumlah yang cukup banyak hingga mencapai 4.000 ton per tahun.
"Para petani Pulau Sebatik memasarkan beras lokal ke Tawau Malaysia dan Pulau Bunyu Kota Tarakan untuk menghindari penumpukan beras di daerah ini," kata dia.
Berbeda dengan produksi beras lokal di Kecamatan Sembakung dan Krayan, dari aspek kualitasnya memang cukup baik dan dapat bersaing dengan beras dari Sulawesi Selatan.
Hanya saja, kata dia, produksinya masih sebatas untuk kebutuhan masyarakat di kecamatan itu.
Untuk itu, katanya, akan menjadi perhatian khusus bagi Pemkab Nunukan untuk meningkatkan kualitas beras yang diproduksi petani setempat sebagai upaya mengurangi pasokan dari daerah lainnya atau tidak tergantung secara keseluruhan atas beras regional. (*)