Samarinda (ANTARA) - Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur berencana membangun selasar penghubung terminal pada 2024 untuk meningkatkan pelayanan kepada para penumpang di bandara tersebut.
“Rencana pembangunannya dilaksanakan tahun 2024 ini dan diharapkan selesai pada akhir tahun. Jika tidak ada halangan kami akan uji coba dari awal dan jika skema tersebut mengganggu kenyamanan penumpang, kami akan evaluasi lagi," ucap Kepala Seksi Pelayanan dan Kerja Sama Bandara APT Pranoto Samarinda Denny Armanto di Samarinda, Jumat.
Dia mengungkapkan pembangunan selasar ini merespons keluhan yang ramai beredar di media sosial terkait dengan penjemputan penumpang diarahkan ke area parkir yang jauh dari terminal penjemputan.
Selasar penghubung ini akan dibuat mirip dengan Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, di mana penumpang menyeberang ke arah penjemputan.
Untuk sementara, bagi penumpang yang turun di Bandara APT Pranoto Samarinda, penjemputan diarahkan ke area parkiran dan semua kendaraan penjemputan diarahkan ke tempat itu terlebih dahulu sambil dievaluasi setiap hari.
Pihak bandara juga sudah memulai uji coba skema lalu lintas kendaraan. Jika skema lainnya yang sedang diuji ternyata mengganggu kenyamanan penumpang maka akan dievaluasi lagi.
Mekanisme seperti ini, menurut Denny, juga sebagai upaya memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para penumpang ketika turun di bandara dan bisa langsung menuju lokasi penjemputan oleh kendaraan.
Oleh karena jarak antara penjemputan penumpang dan terminal penumpang terlalu dekat maka pihaknya diminta untuk mengatur agar jaraknya tidak terlalu dekat.
Untuk proses keberangkatan, katanya, tetap seperti biasa dengan turun didrop zona dan penumpang langsung diarahkan menuju terminal.
Bandara APT Pranoto Samarinda membangun selasar penghubung terminal
Sabtu, 13 Juli 2024 6:16 WIB
Rencana pembangunannya dilaksanakan tahun 2024 ini dan diharapkan selesai pada akhir tahun. Jika tidak ada halangan kami akan uji coba dari awal dan jika skema tersebut mengganggu kenyamanan penumpang, kami akan evaluasi lagi