Nunukan (ANTARA Kaltim) - Pedagang daging sapi di Pasar Yamaker Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengaku kesulitan mendapatkan sapi potong sejak sepekan terakhir.
Salah seorang pedagang daging Pasar Yamaker, Haris di Nunukan, Selasa mengemukan, sejak sepekan terakhir tidak menjual daging segar sehubungan dengan tidak adanya sapi lokal maupun asal Sulawesi Selatan yang dijual di daerah itu.
"Saya sudah satu minggu (pekan) ini tidak jual daging segar karena tidak dapat sapi dengan harga yang terjangkau," ujar dia.
Ia mengatakan, daging yang dijual selama ini berasal dari sapi lokal yang dibeli pada peternak setempat dengan harga berkisar Rp7 juta sampai Rp8 juta.
Apabila harganya melebihi daripada itu, Haris menyatakan, tidak mampu menjangkaunya lagi sehubungan dengan harga daging di Kabupaten Nunukan hanya berkisar Rp80.000 per Kg.
Haris juga menegaskan, belum berniat menjual daging beku asal Selandia Baru yang diperoleh dari pengusaha daging di Tawau, Malaysia untuk menutupi kebutuhan pelanggannya selama bulan suci Ramadhan 1435 Hijriyah ini.
Menurut dia, harga daging beku dari Tawau memang harganya sangat terjangkau bagi masyarakat setempat pada kisaran Rp70.000 per kilogram namun pemintanya masih rendah.
"Pembeli kebanyakan mencari daging segar karena harganya hampir sama dengan daging beku dari Tawau. Makanya saya belum berniat menjual (daging beku) sebab peminatnya masih kurang," ujar dia.
Untuk menutupi ketiadaan daging segar tersebut, Haris menyatakan, memperbanyak menjual daging ayam yang diperoleh dari Sulawesi Selatan yang dijual dengan harga Rp35.000 per kilo gram.
"Lebih baik jual daging ayam saja daripada menjual daging beku asal Tawau sementara peminatnya masih kurang," ucap Haris.
Hal yang sama disampaikan Haji Laoji, pedagang daging di Pasar Yamaker bahwa hanya menjual daging beku asal Tawau sehubungan dengan sulitnya mendapatkan sapi untuk dipotong.
Apabila terdapat pelanggannya mencari daging sapi, kata dia, hanya menawarkan daging beku saja. (*)