Samarinda (ANTARA) -
Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kalimantan Timur Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) membangun sinergi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di provinsi tersebut melalui penerapan perangkat mutu.
"Perangkat mutu ini sama seperti 'general check up' untuk menilai apakah pelayanan pendidikan daerah telah memenuhi standar pelayanan minimal," ungkap Kepala BPMP Kaltim Jarwoko di Samarinda, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa indikator-indikator yang menjadi parameter dalam perangkat mutu meliputi kemampuan literasi, numerik, karakter, iklim keamanan sekolah, kebinekaan, dan kualitas pembelajaran.
Menurutnya, ini adalah parameter minimal yang harus dipenuhi untuk menilai apakah mutu pendidikan di suatu daerah sudah sesuai dengan standar yang diharapkan.
Jarwoko menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbud dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Kalimantan Timur.
Jarwoko mengungkapkan bahwa BPMP memiliki peran krusial dalam mengadvokasi pemerintah daerah untuk melaksanakan proses penjaminan mutu pendidikan.
Dia menjelaskan bahwa di Kaltim terdapat empat UPT Kementerian Pendidikan, termasuk BPMP, yang bersinergi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pendidikan di wilayah tersebut. UPT lainnya di antaranya Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kantor Bahasa, serta Balai Pelestarian Cagar Budaya.
"Kami berterima kasih karena telah mendapatkan partner-partner yang dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan baik," ujar Jarwoko.
Menanggapi kendala dalam meningkatkan mutu pendidikan, Jarwoko menyatakan bahwa pemerintah daerah telah berupaya maksimal, meskipun masih terdapat kekurangan yang terus diperbaiki.
Ia mengapresiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim yang telah berupaya meningkatkan taraf pendidikan lokal, sehingga dampak pembangunan sumber daya manusianya menjadi lebih baik.
Pihaknya juga fokus pada persiapan Kalimantan Timur dalam menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN) di sektor pendidikan.
"Ini bukan hanya tentang geografi, tetapi juga tentang memastikan bahwa Kaltim siap sebagai penyangga sumber daya IKN," kata Jarwoko pula.
Ia menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda untuk berkontribusi pada pembangunan IKN. Pihaknya juga menyoroti implementasi kurikulum merdeka di Kalimantan Timur, yang telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam perangkat mutu pendidikan.
"Meskipun kualitas pembelajaran masih dalam kategori sedang, peningkatannya cukup besar," ungkap Jarwoko.
Dia mengakui adanya disparitas mutu pendidikan di Kalimantan Timur, namun BPMP berkomitmen memberikan dukungan kepada daerah-daerah yang belum mencapai standar pelayanan mutu yang maksimal.
"Kami ingin memberikan keseimbangan kepada area-area yang lemah," kata Jarwoko.
Ia menyebutkan bahwa setiap satuan pendidikan dan pemerintah daerah memiliki potret mutu pendidikan yang dapat diunduh dan dianalisis untuk mengidentifikasi kekurangan dan melakukan perbaikan.
"Pemetaan kualitas mutu pendidikan dilakukan dari dalam, bahwa proses ini akan menjadi input bagi perencanaan penganggaran pembiayaan pendidikan di Kalimantan Timur," ungkap Jarwoko.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, BPMP Kaltim berharap dapat terus meningkatkan mutu pendidikan dan mempersiapkan generasi muda yang tangguh yang selaras dengan pembangunan IKN di masa depan.