Pemprov Kaltim dukung pengembangan industri musik daerah

Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendukung pengembangan industri musik di daerah dalam mewujudkan harapan nasional menjadikan musik sebagai strategi besar kebudayaan Indonesia

"Musik merupakan ekspresi budaya universal yang memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Pemprov Kaltim sangat mengapresiasi dan terus mendukung pembangunan daerah melalui gerakan ekonomi kreatif, khususnya dalam kegiatan bermusik," ungkap Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Pemprov Kaltim Arih Frananta Filipus (AFF) Sembiring di Samarinda, Minggu.

Pada kesempatan itu, AFF Sembiring mewakili Pj Gubernur Kaltim membuka Hari Musik Nasional 2024 di Kaltim, yang dilaksanakan di Atrium Big Mall Samarinda.

Menurut Sembiring, apresiasi musik tanah air makin diperkuat dengan Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor 10 Tahun 2013 tentang Hari Musik Nasional. Regulasi HMN tersebut, bukan hanya sekadar menjadi momen perayaan semata. Namun menjadi momentum untuk merenungkan dan merayakan keberagaman kekayaan budaya musik bangsa Indonesia.

"Peringatan HMN ini harus dapat memberikan momen kepada kita untuk menikmati dan terus menjaga warisan musik Indonesia," tambah Sembiring.

Perayaan HMN juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri penggiat musik tanah air untuk dapat berprestasi di kancah regional hingga internasional.

"Tantangan yang kita hadapi adalah bagaimana menjaga keberlanjutan musik lokal kita. Pemprov Kaltim terus mendukung seniman pemusik lokal untuk terus berkarya. Dukungan kita adalah modal untuk musisi Kaltim agar berprestasi di kancah nasional dan internasional," ujarnya.

Hadir dalam Pembukaan HMN 2024 di Kaltim di antaranya Ketua Umum DPP PAPPRI Tony Wenas, Sekjen PAPPRI Dwiki Dharmawan, Ketua DPD PAPPRI Kaltim Rusmadi Wongso, Ketua Panitia HMN 2024 Muhammad Faisal, serta jajaran pengurus PAPPRI pusat dan daerah.

Malam puncak HMN digelar Sabtu (27/4/2024) malam. Dengan dimeriahkan oleh jajaran musisi nasional mulai dari Once Mekel, Ita Purnamasari, Sandy Canester, Sara Fajira, dan musisi lokal Kalimantan Timur.