Balikpapan (ANTARA) - Proyek tahun jamak Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal Balikpapan, akhirnya rampung tepat di hari akhir masa perpanjangan yang diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, tepatnya 19 Februari 2024.
"Informasi yang kami terima dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) sudah selesai 100 persen. Mungkin tinggal penyelesaian," kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, di Balikpapan, Rabu (21/2).
Diketahui proyek penanganan banjir yang dikerjakan oleh kontraktor PT.Fahreza Duta Perkasa terlihat sudah tidak ada pekerjaan yang dilakukan.
Sejumlah peralatan pun juga sudah tidak ada dilokasi, begitu juga dengan kondisi jalan yang sudah tak lagi berdebu mengingat sudah dilakukannya pengecoran di kedua lajur, baik lajur Selatan ke Kota maupun arah sebaliknya.
Proyek bernilai Rp 136 miliar itu diresmikan langsung oleh Wali Kota Balikpapan pada 5 September 2022 dengan durasi waktu pekerjaan hingga akhir Desember 2023.
Satu tahun lebih waktu yang diberikan 6 titik harus dikerjakan, yaitu saluran Global Sport, Wika, MT Haryono, sekunder Balikpapan baru, sekunder Inhutani dan pengangkatan material di bawah jembatan PDAM serta jembatan hotel Zuric.
Untuk saluran sekunder MT Haryono, dilakukan pelebaran drainase dari sekitar 3 hingga 4 meter menjadi 7 meter dengan kedalaman 2,7 meter. Lokasi berada di jembatan Beller hingga lampu merah BDS hingga Telkom begitu pula sebaliknya.
Kemudian, untuk di tanjakan Global dilakukan peninggian badan jalan hingga 3 meter, di bawah jalan itu dibuatkan gorong-gorong selebar empat meter untuk jalannya air mengingat kawasan itu kerap tergenang bila hujan.
Waktu berlalu, seluruh pekerjaan justru molor akibat kendala cuaca yang juga kerap hujan. Belum lagi, yang namanya proyek penangan banjir tentu yang dihadapi juga air.
"Kalau mau lihat sekarang ini, ya bukannya mau melawan alam, lihat intensitas hujan cukup tinggi, tapi adakalanya ketika El Nino mereka kebut," ujar Rahmad.
Kemudian kontraktor diberikan perpanjangan selama 50 hari. Batas waktu itu tidak di sia-siakan pihak kontraktor hingga tepat di hari akhir perpanjangan proyek itu-pun tuntas.
"Yang namanya pekerjaan itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Tapi kami lihat hasil akhirnya," katanya.
Rahmad mengaku sebelumnya telah menyampaikan kepada pihak kontraktor agar bekerja dengan baik dan maksimal. Bila tidak berhasil dalam penanganan pekerjaan itu, maka reputasi perusahaan dipertaruhkan.
"Itu yang selalu kita sampaikan. InsyaAllah, niat baik itu pasti hasilnya akan baik walau belum tentu baik di mata masyarakat. Tapi nanti akan dirasakan kebaikan dari proyek itu," ucapnya.
Rahmad menambahkan, pengorbanan yang sebelumnya dilakukan oleh warga, saat ini saatnya merasakan manfaatnya.
"Bedakan antara membangun dengan memperbaiki. Namanya memperbaiki itu pasti ada yang diganggu sedikit. Kalau kami mulai dari nol, tidak ada yang terganggu.
"Nah, ini yang harus kami hadapi. Tapi InsyaAllah, hasilnya nanti masyarakat akan merasakan semua," sambungnya.
Rahmad Mas'ud melanjutkan, atas nama Wali Kota dan Pemkot Balikpapan, meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terdampak selama kegiatan pembenahan kota dilaksanakan.
"Yang kami lakukan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menjaga dan membangun kota kita ini di tengah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), orang berduyun-duyun ke Balikpapan," ujarnya.
Lanjut Wali Kota siap atau tidak siap pihaknya harus mempersiapkan infrastruktur, sarana prasarana, fasilitas dan yang terpenting adalah keamanan dan kebersihan kota harus dijamin.
Menurutnya, pemerintah pusat telah memberikan pengakuan kepada Kota Balikpapan, sebagai kota nyaman dan bersih di Indonesia. Sehingga harus terus dijaga melalui proses pembangunan.
"Pembangunan ini harus dilakukan karena kalau sudah orang banyak dan tinggal di Balikpapan, susah nanti untuk mengaturnya," ungkapnya.
Rahmad menuturkan dengan dibukanya dua jalur di Jalan MT Haryono, maka memudahkan arus lalu lintas, khususnya kendaraan roda empat. Bahkan dalam waktu dekat, Pemkot Balikpapan menginstruksikan kepada Dinas PU melalui kecamatan dan kelurahan untuk mendata warga atau pelaku UMKM yang terkena dampak pembangunan proyek DAS Ampal.
"Kami pedulilah, minimal ada uang kerahiman, apalagi mau masuk bulan puasa untuk mereka pelaku usaha yang terkena dampak," tuturnya.
Menurutnya hal Ini tanggung jawab dari Pemerintah Kota mengingat ia tidak ingin mengorbankan masyarakat apalagi pelaku usaha.
"Yakinlah apa yang kami lakukan adalah semata-mata untuk kebaikan Kota Balikpapan," kata Rahmad. (Adv).