Samarinda (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Kalimantan Timur (Baznas Kaltim) memberikan apresiasi dan mengaku puas dengan bantuan yang dititipkan ke BKKBN setempat pada 2023 senilai Rp1,08 miliar untuk penanganan stunting, terserap optimal.
"Kami sudah menerima laporan dari BKKBN Kaltim tentang bantuan yang kami berikan tahun kemarin. Alhamdulillah, hasilnya bagus bagi perkembangan anak yang mengalami stunting," kata Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan Zakat Baznas Kaltim Miswan Thahadi di Samarinda, Rabu.
Dampak positif bukan hanya bagi anak yang mengalami stunting akibat gizi buruk, tapi juga bagi ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi stunting, karena bantuan yang diberikan itu untuk pemberian makanan tambahan bergizi baik untuk balita stunting maupun bagi keluarga yang berisiko melahirkan bayi stunting.
Secara administrasi, anggaran bantuan Baznas tersebut dititipkan ke BKKBN Kaltim, sedangkan secara teknis kegiatan berupa pemberian makanan tambahan bergizi bagi bayi di bawah dua tahun dan ibu hamil, ditangani oleh Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Anggaran sebesar Rp1,08 miliar itu dikelola oleh tim penggerak PKK karena organisasi yang mayoritas kaum ibu ini memiliki kader hingga di tingkat desa dan kelurahan, sehingga ibu hamil dan bayi dari keluarga miskin bisa ditangani oleh PKK.
"Bantuan penanganan sunting dilakukan karena hal ini menyangkut masa depan anak bangsa. Baznas Kaltim mendukung pemerintah dalam membangun manusia berkualitas, beriman dan bertakwa kepada Allah," katanya.
Menurutnya, anggaran Rp1,08 miliar yang dititipkan ke BKKBN Kaltim pada 2023 lalu, sebenarnya merupakan dana yang dialokasikan untuk dua tahun yakni pada 2022 dan 2023 dengan masing-masing Rp540 juta per tahun, namun karena pada 2022 tidak terserap, maka anggaran tersebut dimanfaatkan sekaligus untuk penanganan stunting tahun 2023.
Pada 2023 angka prevalensi stunting di Kaltim masih cukup tinggi yang mencapai 23,9 persen, sehingga melalui bantuan yang diberikan ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting hingga menjadi 14 persen sesuai target pusat dan 12,8 persen target Kaltim pada 2024.
"Mengingat bantuan yang kami berikan tahun lalu terserap optimal dan manfaatnya juga optimal, maka tahun ini Baznas Kaltim juga kembali mengalokasikan Rp540 juta untuk dititipkan lagi di BKKBN, semoga penanganan stunting bisa tuntas," kata Miswan.