Balikpapan (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga menurunkan harga bahan bakar non-subsidi seperti Pertamax, Dexlite, dan lainnya mulai 1 Januari 2024, termasuk di Kalimantan Timur.
Harga jual Pertamax per liter semula Rp13.950 menjadi Rp13.500, sedangkan Pertamax Turbo dari Rp15.700 per liter menjadi Rp14.750 per liter.
Kemudian untuk mesin diesel, harga Dexlite dari Rp15.900 per liter menjadi Rp14.900 per liter, sedangkan Pertamina Dex semula Rp16.550 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Humas Pertamina Patra Niaga Arya Yusa Dwicandra di Balikpapan, Senin, mengatakan harga itu berlaku untuk seluruh provinsi di Kalimantan dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 7,5 persen.
“Penurunan harga itu sebab harga bahan bakunya, yaitu minyak mentah, turun,” kata Arya.
Pertamina Patra Niaga, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menurut Arya, senantiasa menjaga harga BBM yang terjangkau bagi masyarakat hingga ke pelosok tanah air.
Dia mengatakan harga minyak dunia yang menjadi acuan yaitu harga yang diterbitkan Mean of Platts Singapore (MOPS), serta nilai tukar rupiah.
Baca juga: Kebijakan antrean BBM "Mobil-Malam" Samarinda dinilai tak efektif
Penyesuaian harga itu, lanjutnya, mengikuti fluktuasi atau turun-naik harga minyak dunia.
Pada akhir Desember 2023, tren harga minyak mentah sedang turun sehingga harga jual produk BBM non-subsidi Pertamina yakni Pertamax Series dan Dex Series turun dan berlaku 1 Januari 2024.
“Sebelumnya pada Desember 2023, harga juga mengalami penyesuaian turun,” ujarnya.
Penetapan harga baru itu juga sudah sesuai dengan formula penetapan harga sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
Arya menambahkan perubahan berkala harga BBM non-subsidi akan selalu terjadi.
“Komitmen kami dalam memberitahu masyarakat bahwa harga produk BBM non-subsidi Pertamina transparan terhadap tren minyak dunia dan memastikan ketersediaan dan pasokan lancar,” katanya.
Baca juga: Antrean panjang SPBU karena pelanggan Pertamax pindah Pertalite