Kesehatan jemaah haji menjadi perhatian utama Dinas Kesehatan Kalimantan Timur menyusul persiapan provinsi itu memberikan pelayanan kesehatan berkualitas bagi calon-calon jemaah Haji 2024.
"Kami memaparkan materi tentang petunjuk dan bimbingan teknis penyelenggaraan kesehatan bagi jemaah haji yang memenuhi syarat istitha'ah kesehatan haji," ujar Kadinkes Kaltim Jaya Mualimin saat dihubungi di Samarinda, Selasa, tentang Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) Haji Provinsi Kalimantan Timur 2023 di Surabaya.
Dalam FGD yang diikuti tenaga kesehatan haji, dokter haji, dan petugas haji Kalimantan Timur itu, Jaya Mualimin menyampaikan istitha'ah kesehatan haji adalah kemampuan mengikuti proses ibadah haji tanpa bantuan obat, alat, dan/atau orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani setidaknya masuk kategori cukup.
"Kami memaparkan materi tentang petunjuk dan bimbingan teknis penyelenggaraan kesehatan bagi jemaah haji yang memenuhi syarat istitha'ah kesehatan haji," ujar Kadinkes Kaltim Jaya Mualimin saat dihubungi di Samarinda, Selasa, tentang Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) Haji Provinsi Kalimantan Timur 2023 di Surabaya.
Dalam FGD yang diikuti tenaga kesehatan haji, dokter haji, dan petugas haji Kalimantan Timur itu, Jaya Mualimin menyampaikan istitha'ah kesehatan haji adalah kemampuan mengikuti proses ibadah haji tanpa bantuan obat, alat, dan/atau orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani setidaknya masuk kategori cukup.
"Penentuan tingkat kebugaran dilakukan melalui pemeriksaan kebugaran yang disesuaikan dengan karakteristik individu jemaah haji," ujarnya.
Dia melanjutkan tujuan penyelenggaraan kesehatan haji sesuai Permenkes 62 Tahun 2016 adalah mencapai kondisi istitha'ah kesehatan jemaah haji, dan mengendalikan faktor risiko kesehatan haji.
Baca juga: Kemenag susun data calon-calon jemaah haji 2024
Baca juga: Kemenag susun data calon-calon jemaah haji 2024
Tujuan lain adalah menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat selama di Indonesia, perjalanan dan tanah suci, mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar dan/atau masuk Indonesia oleh jemaah haji, dan memaksimalkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan haji.
Jaya juga menguraikan pelaksanaan pembinaan kesehatan haji pada masa tunggu dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif, agar tercapai peningkatan status kesehatan jemaah haji.
"Pembinaan kesehatan haji pada masa tunggu melibatkan program promosi kesehatan, kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan gizi, kesehatan olahraga, pengendalian penyakit tidak menular, pengendalian penyakit menular, kesehatan tradisional, kesehatan jiwa, dan pengawasan," katanya.
FGD itu, lanjutnya, bertujuan untuk memberikan masukan dan saran yang konstruktif bagi penyempurnaan penyelenggaraan kesehatan haji di Kalimantan Timur pada 2024.
"Semoga FGD itu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan haji dan memberikan manfaat bagi calon jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci," katanya. (Adv/Dinkes Kaltim)
Baca juga: Dua jemaah Penajam "ditanazulkan" ke Tanah Air karena kesehatan
Baca juga: Dua jemaah Penajam "ditanazulkan" ke Tanah Air karena kesehatan