Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengapresiasi peran media sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam mengartikulasikan informasi dan dinamika yang terjadi di daerah ini.
"Apapun yang disampaikan media baik kritik atau pendapat itu vitamin. Kami sebagai eksekutor berterimakasih karena berkaitan dengan kinerja. Kalau media yang sampaikan apa adanya. Ini saya minta tolong tampung yang disampaikan media untuk jadi bahan bakar memperbaiki kebijakan yang kami buat," ujar Akmal dalam acara Coffee Morning kepada awak media di Pendopo Odah Etam, Samarinda, Jumat.
Akmal mengatakan, media juga menjadi pengawas dan pengingat ketika pemerintah daerah melakukan hal di luar batas kewenangan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
"Pemerintah daerah adalah eksekutor yang mengeksekusi program yang dibuat kementerian. Kami kerja di provinsi harus menerjemahkan dari kementerian. Media menjadi pengawas dan pengingat ketika pemda melakukan hal di luar batas," katanya.
Akmal juga mengajak media untuk bersama-sama melihat kondisi dan permasalahan yang ada di berbagai wilayah di Kalimantan Timur, seperti konflik antara masyarakat adat dan perusahaan pertambangan, atau pentingnya pembangunan bendungan Talake di Penajam Paser Utara.
"Nanti kami agendakan bersama wartawan bisa jalan-jalan ke Bontang, Paser, PPU, dan wilayah lainnya. Agar media melihat kondisi lebih nyata dan menikmati suasana," ucapnya di hadapan para penggiat media.
Ia juga mengajak insan pers untuk menyaksikan keadaan masyarakat di wilayah bendungan Talake dan melihatnya berdasarkan perspektif masing-masing.
"Bisa saja cari waktu sesekali meninjau wilayah-wilayah utara Kaltim bersama wartawan, nanti disiapkan kendaraan yang memadai," seru Akmal.
Akmal juga berharap, ke depan silaturahmi dengan media bisa lebih tematik dengan menyiapkan tema yang relevan dan aktual.
"Bisa disiapkan literasi untuk mengkritisi pejabat. Jadi diskusi bisa lebih hidup, tidak seperti diskusi rapat tikus," tuturnya.
Akmal juga mengatakan, pihaknya terbuka jika media ingin mengundangnya di tempat masing-masing.
"Kalau ingin mengundang di tempat masing-masing silahkan, saya siap datang. Saya tidak punya masalah dengan media. Saya punya masalah dengan diri saya sendiri," tutur Akmal.
Akmal juga mengemukakan peran media sebagai pilar ketiga demokrasi yang memberikan informasi, kritik, dan pendapat kepada pemerintah dan masyarakat.
"Media adalah pilar ketiga demokrasi. Tidak banyak orang bisa faham secara jujur media dengan segala dinamika membuat demokrasi lebih matang. Apapun yang disampaikan media baik kritik atau pendapat itu vitamin. Kami sebagai eksekutor berterimakasih," kata Akmal.
Ia menambahkan, media juga berperan sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, serta sebagai sarana edukasi dan sosialisasi tentang berbagai program dan kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan daerah.
"Media juga harus menjadi mitra pemerintah dalam mengawal dan mengawasi pelaksanaan pembangunan, serta memberikan masukan dan saran yang konstruktif untuk kemajuan Kalimantan Timur," ujarnya. (Adv/Diskominfo)