Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berikan pendampingan kepada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, mencegah kawasan kumuh di daerah Benuo Taka itu.
Kepala Dinas Perkimtan Kabupaten Penajam Paser Utara Muhammad Yusuf Basra di Penajam, Kamis mengatakan Kementerian PUPR akan melakukan pendampingan agar mencegah ada kawasan kumuh di daerah setempat
Pendampingan dilakukan Kementerian PUPR menyangkut rencana pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kumuh yang bakal disusun Dinas Perkimtan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pendampingan dilakukan agar rencana pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman, jelas dia, selaras perencanaan pembangunan ibu kota negara baru Indonesia dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kabupaten Penajam Paser Utara belum memiliki perencanaan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman, sehingga Kementerian PUPR mendorong dan siap.melakukan pendampingan dalam penyusunan perencanaan itu.
Rencana pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kumuh, kata dia, agar dapat meningkatkan dam mencegah kawasan kumuh di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Rencana pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kumuh juga sebagai syarat mendapatkan dana alokasi khusus pemerintah pusat untuk peningkatan fasilitas umum di kawasan permukiman dan perumahan.
"Setelah rencana itu ada, bisa dapat dana alokasi khusus peningkatan infrastruktur seperti jalan bersih, drainase, penerangan jalan umum dan lainnya dam juga sebagai acuan pengembang perumahan," ujarnya.
Kebutuhan anggaran untuk penyusunan rencana pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kumuh itu telah diajukan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2024.
"Kami sudah rencanakan penyusunan rencana pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kumuh pada 2024," tambahnya.
Pembenahan wilayah agar tidak.ada kawasan kumuh sangat penting dalam menyambut kepindahan ibu kota negara Indonesia, demikian Muhammad Yusuf Basra.