Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur mengusulkan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dari PT Pertamina (Persero) untuk para petani.
"Peralihan pola penggarapan lahan pertanian dari manual ke mesin meningkatkan kebutuhan BBM petani," jelas Asisten II Bagian Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Nicko Herlambang di Penajam, Senin.
Kuota solar bersubsidi di Kabupaten Penajam Paser Utara untuk para petani, lanjut Nicko, sebanyak 562.660 liter. Sedangkan Kebutuhan solar untuk para petani di seluruh kecamatan mencapai sekira 2 juta liter.
Jatah BBM subsidi yang disalurkan Pertamina itu terbagi di Kecamatan Penajam sebanyak 77.650 liter, lalu 425.250 liter untuk Kecamatan Waru dan Babulu, serta Kecamatan Sepaku sebanyak 59.760 liter.
Baca juga: Petani Penajam Paser Utara dapat jatah solar bersubsidi dari Pertamina
Baca juga: Petani Penajam Paser Utara dapat jatah solar bersubsidi dari Pertamina
"Tetapi jatah solar bersubsidi itu tidak mencukupi kebutuhan petani untuk menggerakkan mesin pertanian," ungkapnya.
Nicko mengatakan para petani di Penajam Paser Utara seringkali terpaksa membeli solar dari para pengecer dengan harga yang lebih mahal dari solar Pertamina.
Petani juga kesulitan membeli BBM jenis solar bersubsidi secara langsung dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) karena harus ada surat rekomendasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kendala bahan bakar itu dinilai sebagai salah satu hambatan peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, menurut Nicko, akan membuat nota kesepahaman melalui Dinas Pertanian dengan pengelola-pengelola SPBU agar para petani dapat membeli solar subsidi secara langsung.
Baca juga: Penajam awasi ketat distribusi solar subsidi