Bali (ANTARA) - Nilai transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau sistem pembayaran secara digital, untuk mempermudah dan demi publik di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) hingga Oktober 2023 mencapai Rp268,5 miliar.
"Nilai sebesar ini diperoleh dari transaksi dari 642.000 pengguna di 146.702 merchant," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Kaltim Budi Widhihartanto saat pelatihan yang dikemas dalam Capacity Building Wartawan Ekonomi Kaltim di Bali, Senin.
Dalam pelatihan yang mengusung tema "Penguatan Sinergi dan Peran Media Massa dalam Komunikasi Kebijakan BI di Era Digital" ini ia melanjutkan, meski jumlah pengguna QRIS di Kaltim paling tinggi ketimbang provinsi lain di Kalimantan, namun ia akan terus memperluas jumlah penggunanya.
Hal ini perlu dilakukan karena banyak keuntungan yang diperoleh masyarakat ketika melakukan transaksi menggunakan QRIS, antara lain penjual terbebas dari risiko adanya uang palsu, tidak perlu adanya kembalian ketika pembeli menggunakan uang besar, dan pedagang juga dapat prioritas memperoleh kredit.
Baca juga: BI Kaltim perluas penggunaan QRIS
Alasan lainnya adalah peluang untuk memperluas penggunaan QRIS masih besar, karena masih banyak pedagang kecil di pasar-pasar maupun pelaku UMKM yang tersebar di kabupaten/kota di Kaltim yang belum menggunakan QRIS.
Menurutnya, mereka belum menggunakan QRIS karena belum mengetahui manfaat yang akan diperoleh, sehingga pihaknya akan terus melakukan sosialisasi mengenai ini dengan menggandeng pemerintah setempat, baik pemerintah provinsi, kabupaten maupun pemerintah kota.
Selain menggandeng pemerintah daerah dalam sosialisasi penggunaan QRIS, pihaknya juga menggandeng kaum muda, terutama bagi anak-anak remaja usia SLTA, seperti yang telah dilakukan bulan lalu, yakni sosialisi yang dikemas dalam Festival Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
"Komunitas muda menjadi sasaran sosialisasi karena mereka merupakan generasi yang suka menularkan apa yang dilakukan baik secara langsung maupun media sosial, sehingga melalui ini diharapkan bisa menularkan ke banyak orang," katanya.
Baca juga: Transaksi QRIS di Balikpapan capai lebih dari Rp115 miliar