Jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, bertambah 6.000 orang sepanjang 2023 menjadi sebanyak 190.000 jiwa dibanding yang tercatat pada akhir tahun 2022 sekitar 184.000 jiwa.
"Selama periode Januari-September 2023 tercatat pertambahan penduduk sekitar 6.000 orang," jelas Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Penajam Paser Utara Mawar di Penajam, Rabu.
Pertumbuhan penduduk yang tercatat tersebut, lanjut dia, sebagian besar disumbang oleh para pendatang yang pindah menjadi warga Kabupaten Penajam Paser Utara.
Tercatat lebih banyak pembuat kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) baru dari pada laporan kelahiran, tambah dia, menunjukkan bahwa pertambahan penduduk karena migrasi dari daerah lain.
Namun, Dinas Dukcapil Kabupaten Penajam Paser Utara tidak bisa memastikan, apakah pertumbuhan penduduk itu dampak dari pembangunan Kota Nusantara, Ibu Kota Negara baru Indonesia ada sebagian di daerah berjuluk Benuo Taka itu, yakni di Kecamatan Sepaku.
Pertambahan penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara dari perpindahan warga luar daerah menjadi penduduk di daerah itu belum nampak signifikan dilihat dari pencatatan penduduk yang migrasi.
Sampai saat ini warga luar daerah yang pindah datang tercatat mengurus kepindahan kependudukan ke Kabupaten Penajam Paser Utara rata-rata 10 kepala keluarga.
"Petugas mencatat dalam satu hari berkisar 10 kepala keluarga mengurus kepindahan dari luar daerah," ujarnya.
Rata-rata warga pendatang yang pindah menjadi penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara didominasi untuk mencari kerja dan pindah tempat kerja atau pindah tugas maupun ikut keluarga yang sudah lama menetap di daerah setempat.
"Kendati tidak signifikan, tetapi penduduk terus bertambah selain dari faktor kelahiran," katanya.
Kemungkinan sejak Kecamatan Sepaku ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara baru Indonesia, bisa menjadi "magnet" warga pendatang dari berbagai daerah masuk Kabupaten Penajam Paser Utara, demikian Mawar.