"Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk peningkatan kompetensi karyawan sales force Pupuk Kaltim yang secara langsung terlibat dalam pendampingan hingga tata kelola lahan pertanian dengan para petani sawit diberbagai wilayah Indonesia," ujar SVP Transformasi Bisnis Pupuk Kaltim Wisnu Ramadhani melalui press release yang diterima ANTARA di Samarinda, Selasa.
Dikemukakannya, pelatihan dilakukan dengan menggandeng Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan Sumatera Utara, untuk dapat memberikan pengetahuan secara tepat dan terukur dalam memaksimalkan potensi kelapa sawit mulai awal melalui tahapan yang benar.
Lanjutnya, melalui pelatihan ini, tenaga lapangan Pupuk Kaltim dapat memberikan edukasi lanjutan bagi para petani dalam memaksimalkan produktivitas sawit, baik terkait tata kelola lahan sejak awal maupun pemupukan berimbang dengan dosis tepat.
"Dari upaya tersebut, kami tidak hanya mendorong realisasi penjualan di wilayah potensial perkebunan kelapa sawit, tapi juga memberikan dampak langsung melalui manfaat edukasi yang diberikan," tutur Wisnu.
Ia menambahkan, dari pelatihan ini, karyawan selaku sales force yang berinteraksi sekaligus mendampingi langsung para petani di lapangan bisa turut memberikan pengetahuan serupa guna mendorong produktivitas sawit yang mereka kelola.
Menurut Wisnu, Pupuk Kaltim senantiasa menciptakan budaya untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi pengetahuan bagi karyawan guna menunjang pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Dalam hal ini karyawan yang dilatih adalah marketing executive, agronomis dan tenaga lapangan mobil uji tanah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
"Dari edukasi yang diberikan, tenaga lapangan juga diharap semakin meningkatkan kolaborasi serta hubungan baik dengan pengusaha perkebunan, koperasi maupun kelompok tani," jelas Wisnu.
Ia menuturkan, kegiatan itu bermaksud untuk pengaplikasian sistem budidaya sawit dan pemupukan yang benar sehingga produktivitas perkebunan yang dikelola mampu dicapai secara optimal.
"Hal ini bentuk dukungan Pupuk Kaltim bagi petani sawit di Indonesia, dengan tidak sekadar menghasilkan produk pupuk berkualitas, tapi juga dibarengi edukasi guna memaksimalkan potensi perkebunan sawit," tambah Wisnu.
Selain pengaplikasian pupuk secara tepat, pihaknya juga memberikan dukungan melalui mobil uji tanah yang bisa diakses oleh para petani untuk mengetahui unsur hara pada lahan yang akan dikelola, sehingga tingkat kesuburan dan karakteristik lahan dapat disesuaikan dengan komoditas.
Selain itu, katanya, mobil uji tanah sengaja dihadirkan agar lahan yang kurang atau tidak produktif dapat diolah kembali dengan memastikan kandungan tanah melalui pengujian komposisi hara.
Dari hal tersebut, dosis pupuk yang digunakan akan disesuaikan dengan karakteristik lahan untuk dapat membantu petani mengembangkan produksi pertanian.
"Oleh karena itu tenaga lapangan mobil uji tanah juga perlu dibekali secara berkelanjutan, sehingga kandungan hara untuk lahan sawit juga bisa teruji dengan maksimal untuk pengaplikasian pupuk secara tepat," terang Wisnu.
Pada pelatihan ini, pihaknya sengaja menggandeng PPKS sebagai lembaga penelitian yang sudah berpengalaman dan memiliki banyak tenaga ahli di bidang kelapa sawit.
"Kompetensi tersebut dinilai bisa menjadi referensi tempat belajar yang tepat, untuk meningkatkan kompetensi karyawan di bidang budidaya kelapa sawit," ucap Wisnu.
Ia menyampaikan, beberapa hal yang ditekankan pada pelatihan ini diantaranya prospek kelapa sawit di Indonesia, land clearing, nursery dan pengelolaan lahan marginal, pemupukan dan pemeliharaan tanaman, hingga pengendalian hama serta penyakit pada sawit.
"Pupuk Kaltim sangat mendukung petani kelapa sawit di Indonesia maupun pengusaha perkebunan untuk mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan, salah satunya melalui pemupukan yang tepat sebagai salah satu kunci dalam meningkatkan produktivitas," pungkas Wisnu.