Samarinda (ANTARA) - Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Kalimantan Timur, Khojir mengajak umat Islam untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah agar perjalanan spiritual dapat berjalan lancar dan optimal.
"Ramadhan ini seperti perjalanan spiritual yang suci, dimana kita berharap mencapai derajat orang-orang bertakwa. Oleh karena itu persiapan fisik, mental, dan lainnya, sangat penting," ujar Khojir di Samarinda, Rabu.
Ia menekankan pentingnya persiapan iman dan taubat sebelum memasuki Ramadhan. Menurutnya, hanya orang beriman yang termotivasi untuk menjalankan ibadah puasa.
Khojir mengutip Al-Quran dalam Surat At-Tahrim ayat 8 yang menganjurkan taubat sebagai motivasi untuk membersihkan diri sebelum memulai perjalanan spiritual Ramadhan.
"Persiapan iman dan taubat ini penting karena Ramadhan adalah perjalanan suci. Orang yang beriman akan lebih siap dan mantap dalam menjalankan ibadah puasa," ujarnya.
Selain itu Khojir juga mengajak umat Islam untuk memperbanyak doa, terutama agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Ia mengingatkan agar tidak menunda pembayaran utang puasa tahun sebelumnya.
"Ini adalah spirit bagi orang beriman yang selalu berharap untuk meraih keistimewaan di bulan suci ini," katanya.
Khojir yang juga pengampu Prodi Pendidikan Agama Islam UINSI Samarinda juga menekankan pentingnya pemanasan dengan memperbanyak membaca Al-Quran sejak bulan Sya'ban. Hal ini bertujuan agar intensitas membaca Al-Qur'an dapat ditingkatkan saat Ramadhan tiba.
"Meskipun membaca Al-Qur'an tidak hanya di bulan Ramadhan, tapi intensitasnya biasanya meningkat di bulan suci ini," tuturnya.
Persiapan non-fisik lainnya yang perlu diperhatikan adalah mengkaji kembali pemahaman tentang Ramadhan, termasuk doa-doa yang berkaitan dengan ibadah pada bulan suci ini.
Khojir menyarankan agar umat Islam membuka kembali catatan atau sumber-sumber ilmu terkait Ramadhan agar ibadah dapat dijalankan dengan baik.
Tak kalah penting Khojir juga mengingatkan umat Islam untuk menyiapkan fisik dan kesehatan. Menurutnya, puasa tidak hanya perjalanan spiritual, tetapi juga melibatkan fisik. Oleh karena itu penting untuk mengenali kondisi kesehatan diri sendiri dan menyiapkan fisik yang prima.
"Puasa itu erat kaitannya dengan fisik. Oleh karena itu, penting untuk mengenali diri terhadap hal-hal yang menyangkut kesehatan. Contohnya, bagi yang memiliki penyakit lambung atau mata, harus menyiapkan cara berbuka dan mengatur pola makan yang tepat," jelasnya.
Khojir juga menekankan pentingnya menjaga stamina dan kekuatan fisik selama menjalankan ibadah puasa. Ia menyarankan agar umat Islam mulai membiasakan pola hidup sehat dan menyesuaikan diri dengan perubahan waktu makan selama Ramadhan.
"Jika tidak siap, bisa jadi seseorang gagal dalam menjalankan ibadah puasa. Stamina dan kekuatan fisik sangat dibutuhkan dalam menjalankan ibadah puasa," ucap Khojir.