Samarinda (ANTARA Kaltim) – Pemprov Kaltim berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan menyamaratakan pendidikan di wilayah Kaltim, termasuk Kaltara sebagai provinsi pemekaran dari Kaltim. Salah satu program Pemprov untuk mewujudkan pendidikan berkualitas dan merata di Kaltim adalah Beasiswa Kaltim Cemerlang yang telah berjalan selama lima tahun terakhir.
Untuk penyaluran Beasiswa Kaltim Cemerlang 2014, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak beserta jajaran Pemprov menilai perlunya dilakukan evaluasi terhadap sistem distribusi beasiswa yang sebelumnya menggunakan sistem online. Untuk itu, gubernur mengundang semua pihak dari unsur pendidikan di Kaltim agar semua berpartisipasi dalam upaya pengelolaan beasiswa yang lebih baik dan penyalurannya tepat sasaran.
“Kita sengaja mengundang perwakilan perguruan tinggi negeri dan swasta, organisasi kemasyarakatan dan paguyuban. Tidak lain untuk menerima dan menampung usulan-usulan dalam penyusunan petunjuk teknis (juknis) Beasiswa Kaltim Cemerlang 2014, sehingga tidak ada yang tertinggal,†kata Awang Faroek, di Ruang Tepian I Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (7/3).
Awang Faroek mengungkapkan hal ini juga berkaitan dengan upaya Pemprov untuk merubah pola pendaftaran dan penyaluran Beasiswa Kaltim Cemerlang 2014, dengan menggunakan dua sistem, yakni sistem manual dan online. Dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat agar supaya beasiswa lebih dapat dinikmati oleh masyarakat Kaltim.
“Jika dibuka secara online seperti tahun-tahun sebelumnya maka seringkali ditemukan pendaftar dari luar Kaltim yang mengelabui panitia seleksi dengan menggunakan KTP Kaltim. Untuk 2014 ini, sistem manual kita serahkan kepada kabupaten/kota dan Pemprov tidak akan mencampuri bagaimana proses penyeleksiannya,†ungkapnya.
Menurut dia, sistem manual dilaksanakan karena di daerah pedalaman, terpencil dan kawasan perbatasan tidak dapat mengakses internet. Sedangkan sistem online tetap akan diberlakukan, terutama untuk program doktor, magister ataupun program internasional.
“Sekali lagi sistem ini kita laksanakan untuk penyelenggaraan pendidikan secara keseluruhan menjadi lebih baik, temasuk untuk akuntabilitas dan pertanggungjawabannya dikemudian hari,†jelasnya.
Awang Faroek berharap dengan sistem yang ada, tidak siswa/mahasiswa yang sudah menerima beasiswa dari kabupaten/kota juga menerima beasiswa dari provinsi. Untuk itu, kuota kabupaten/kota yang diberikan harus benar-benar melalui seleksi oleh bupati/walikota. Hal yang sama juga dilakukan untuk kuota perguruan tinggi.
“Jadi dengan sistem ini, antara kuota kabupaten/kota tidak akan terjadi duplikasi dengan kuota perguruan tinggi, artinya tidak ada orang yang sama yang menerima beasiswa sampai dua kali. Meskipun seleksi dilakukan oleh kabupaten/kota dan perguruan tinggi, namun berkas lengkapnya tetap dimasukkan ke panitia provinsi,†urainya.
Awang Faroek menegaskan Pemprov dibawah kepemimpinannya bersama Wagub Mukmin Faisyal tetap berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran pendidikan 20 persen dari APBD Kaltim. Untuk itu, ia meminta kepada insan pendidikan kabupaten/kota se Kaltim dan Kaltara agar dapat memanfaatkan program beasiswa ini dengan sebaik-baiknya.
“Untuk 2014 ini, akan dialokasikan sebesar Rp208 miliar untuk 50.254 penerima Beasiswa Kaltim Cemerlang. Ada 25 jenis beasiswa yang akan disalurkan kepada putra-putri Kaltim. Manfaatkan ini sebaik-baiknya, untuk pembangunan Kaltim kedepan yang lebih baik,†pesannya.
Turut hadir pada pertemuan itu, Wagub Kaltim HM Mukmin Faisyal HP, Asisten Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim H Bere Ali, Kepala Dinas Pendidikan H Musyahrim, Kepala Dinas Perhubungan H Zairin Zain, Kepala Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim S Adiyat dan Kepala Biro Sosial Setprov Kaltim Syafriani Hasan. (Humas Prov Kaltitm/her/adv)
Pengelolaan Beasiswa Gunakan Sistem Manual dan Online
Sabtu, 8 Maret 2014 7:07 WIB