Paser (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit ( BPDPKS) melakukan tanam ulang (replanting) kelapa sawit milik masyarakat di Kabupaten Paser seluas 254 hektar.
"Tanam ulang ini dilakukan setelah BPDPKS, lembaga petani dan perbankan menandatangani kerja sama, " kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Paser, Djoko Bawono, Tana Grogot, Kamis (14/9).
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh 16 lembaga petani dari seluruh Indonesia, termasuk dari Paser, yang digelar di Jakarta sejak 13 – 15 September 2023.
Sebelumnya, kata Djoko, BPDPKS telah mengeluarkan rekomendasi teknis (rekomtek) yang menyatakan bahwa 254 hektar lahan itu akan diremajakan atau ditanam ulang.
Lahan ratusan hektar itu, merupakan lahan masyarakat yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Bhineka Tunggal Ika. Sebanyak 100 petani yang tergabung dalam lembaga tersebut.
Menurut Djoko bantuan peremajaan sawit dari BPDPKS kepada para petani Paser sangat membantu dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
Sektor perkebunan, katanya, menyumbang 8 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Paser.
PDRB adalah salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi daerah. Untuk industri penglahan Crude Palm Oil (CPO) menyumbang 5 persen PDRB, sementara sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan menyumbang 11 persen untuk PDRB.
Djoko menjelaskan sejak tahun 2022 Disbunak Paser mencatat total kebun sawit di Paser yang sudah diremajakan seluas 7.689 hektar.
"Disbunak Paser terus memfasilitasi para pekebun untuk melengkapi persyaratan agar bisa mendapatkan kucuran dana dari BPDPKS," katanya.
Dia menambahkan berdasarkan perhitungan masih ada sembilan lembaga pekebun yang belum mendapat rekomtek replanting dari BPDPKS.