Samarinda (ANTARA Kaltim) - Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) meminta komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Timur terpilih untuk bekerja secara profesional dalam menyelesaikan berbagai persoalan di tubuh penyelenggara pemilu itu.
"Kami meminta, komisioner KPU Kaltim yang baru terpilih agar dapat bekerja secara profesional sebab banyak PR (pekerjaan rumah) yang belum diselesaikan oleh komisioner sebelumnya," ungkap Ketua Lisuma Kaltim, Hairul Huda, di Samarinda, Kamis malam.
Setelah melalui rapat pleno, KPU Pusat pada Senin (3/2) akhirnya menetapkan lima komisiner KPU Kaltim periode 2014-2019, yakni Ida Farida, Rudiansyah, Samsul Hadi, Taufik dan Viko Januardhy.
"Jika ditinjau dari latar belakang mereka, kami menilai, kelima komisioner terpilih tersebut sudah sangat representatif sebab berasal dari berbagai kalangan, diantaranya, mantan anggota KPU kabupaten/kota, akademisi dan praktisi sehingga mereka layak untuk duduk sebagai anggota KPU Kaltim," kata Hairul Huda.
Permasalahan yang harus segera diselesaikan komisioner KPU Kaltim terpilih menurut Hairul Huda, meliputi daftar pemilih tetap (DPT) yang amburadul, anggaran KPU Kaltim yang mubazir serta tingginya angka golongan putih (golput) atau warga yang tidak menggunakan hak pilih.
"Saat ini memang dibutuhkan anggota KPU yang memiliki progresivitas dalam menyelesaikan segudang persoalan KPU dan semua itu dibutuhkan kerja kolektif, bukan malah bekerja atau bermain sendiri," katanya.
"Kami optimistis, kelima komisioner KPU yang baru dilantik itu, mampu menyelesaikan berbagai persoalan tersebut sebab mereka memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam mengisi kursi KPU Kaltim. Namun, semua itu bisa terlaksana jika mereka tetap menjaga independensi dan demokratisasi sehingga langkah-langah dalam konsolidasi demokrasi lokal dapat berjalan dan bermutu," ungkap Hairul Huda.
Terkait alotnya pemilihan Ketua KPU Kaltim, Hairul Huda meminta agar kelima komisioner tersebut mengedepankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan kelompok maupun individu.
"Sampai saat ini (Kamis malam) rapat pemilihan Ketua KPU Kaltim masih berjalan alot sehingga kami meminta agar mereka mengedepankan kepentingan demokratisasi sebab masih banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan, apalagi pelaksanaan pemilu tersisa lebih satu bulan lagi sehingga kami berharap mereka dapat menghilangkan ego masing-masing yang ingin menjadi ketua," ungkap Hairul Huda.
Yang terpenting menurut Hairul Huda, demokratisasi dan keterbukaan di tubuh KPU Kaltim harus menjadi semangat kelima komisioner tersebut. (*)