Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Samarinda menerima narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) baru dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Samarinda.
"Hari ini kami menampung kembali tahanan baru pindahan dari Rutan Samarinda sebanyak 47 WBP," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Samarinda Hidayat di Samarinda, Selasa (30/5).
Ia menyebutkan, pemindahan 47 warga binaan tersebut bertujuan untuk memaksimalkan program pembinaan yang didapatkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) selama menjalani masa pidananya.
Dikemukakannya, Lapas merupakan tempat yang sesuai untuk memberikan program pembinaan bagi warga binaan, baik pembinaan kepribadian maupun pembinaan kemandirian.
"Kami menerima dengan baik pemindahan WBP dari Rutan, dan Lapas Narkotika Samarinda tentu berkomitmen akan memberikan pelayanan terbaik dengan beberapa program binaan di dalamnya," ujar Hidayat.
Sejumlah WBP tersebut diterima dengan baik oleh Lapas Narkotika Samarinda, selanjutnya mereka dilakukan penggeledahan badan dan barang, pengecekan administrasi, serta pengecekan kesehatan.
"Kami memberikan pengarahan dan informasi terkait hak dan kewajiban oleh warga binaan agar pembinaan berjalan lancar, aman dan kondusif," ucap Hidayat.
Sebelumnya, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Narkotika Kelas IIA Samarinda juga menerima narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) baru dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bontang sebanyak 20 orang.
Sebelumnya, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Narkotika Kelas IIA Samarinda juga menerima narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) baru dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bontang sebanyak 20 orang.
Usai WBP masuk ke lingkungan Lapas Narkotika Samarinda, jelasnya, berikutnya dilakukan pemberian pengarahan terkait hak dan kewajiban warga binaan baru, di mana kegiatan penerimaan warga binaan tersebut berjalan dengan aman dan kondusif.
Hidayat menjelaskan, banyak program binaan positif yang diperuntukkan kepada WBP, di antaranya Pesantren WBP untuk pembinaan rohani, sarana edukasi keterampilan menjahit, sarana edukasi berternak, hingga sarana edukasi pertanian.
Selain itu, program positif lainnya adanya kegiatan rutin berjemur setiap pagi, kemudian program rehabilitasi sosial dan juga dilengkapi fasilitas Klinik Kesehatan sebagai sarana cek kesehatan atau berobat bagi WBP.
"Kami terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi warga binaan, supaya mereka mendapatkan pembekalan positif usai menuntaskan masa tahanan," ujar Hidayat.