Samarinda (ANTARA) - Jumlah penumpang yang naik dari Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur, menuju Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah pada Idul Fitri 1444 H/ 2023, mengalami peningkatan 24,7 persen jika dibandingkan dengan Lebaran tahun 2022.
"Pada musim mudik 2022, jumlah penumpang dari Pelabuhan Samarinda sebanyak 8.148 orang, sedangkan saat ini sebanyak 10.820 pemudik," ujar Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda Zulqadri Edy di Samarinda, Jumat.
Peningkatan sebesar 24,7 persen tersebut diprakirakan masih akan berkembang, karena KSOP Samarinda masih akan terus menghitung hingga 15 hari ke depan atau sampai 7 Mei 2023.
Sedangkan untuk penumpang yang tiba di Pelabuhan Samarinda, hingga hari ini mengalami penurunan 4,71 persen ketimbang tahun lalu, yakni saat ini jumlah penumpang yang tiba baru 2.208 orang, sementara tahun lalu sebanyak 2.312 orang yang turun dari kapal.
Zul, sapaan akrabnya melanjutkan, persentase peningkatan penumpang berangkat terbanyak merupakan andil pada Kamis, 20 April, yakni pihaknya memberangkatkan 2.353 pemudik menggunakan dua kapal motor (KM), yakni KM Adithya dan KM Prince Soya.
Untuk KM Adithya memberangkatkan pemudik sebanyak 1.583 orang, kemudian KM Prince Soya mengangkut sebanyak 774 pemudik.
Jumlah penumpang sebanyak ini sesuai prediksi beberapa pekan sebelumnya, sehingga jauh-jauh hari pihaknya sudah membuat skenario jika terjadi lonjakan penumpang, antara lain dengan skenario menyiapkan kepal cadangan.
Kapal cadangan itu adalah KM Prince Soya, karena kapal ini seharusnya jadwal berangkat pada 23 April, sehingga setelah dilakukan komunikasi akhirnya disepakati bahwa Prince Soya bersedia balik lagi mengambil penumpang di Samarinda, meski dua hari sebelumnya (18 April) sudah bertolak dari Samarinda ke Pare-Pare.
Secara total, lanjut ia, aktivitas penumpang di KSOP Samarinda untuk musim ini sebanyak 13.028 orang, terdiri atas 10.820 orang yang berangkat dan 2.208 orang turun dari kapal.
Sedangkan aktivitas penumpang pada 2022 sebanyak 25.048 orang, terdiri atas 13.129 penumpang yang naik dan tercatat ada 11.919 penumpang yang turun.
Untuk aktivitas penumpang yang kecil adalah yang terjadi selama dua tahun, yakni pada 2020 dan 2021, karena saat itu merupakan Pandemi COVID-19 sehingga pemerintah melakukan pembatasan perjalanan.
"Aktivitas penumpang pada 2021 sebanyak 9.780 orang, terdiri atas 6.545 penumpang naik dan 3.235 penumpang turun. Tahun 2020 ada 2.199 penumpang, terdiri atas 1.462 penumpang naik dan 737 penumpang turun," kata Zul.