Balikpapan (ANTARA) - Pawai Budaya Nusantara yang digelar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Balikpapan yang ke 128 menjadi ajang untuk menampilkan berbagai budaya yang dimiliki daerah tersebut.
"Balikpapan ini kaya akan keanekaragaman budaya dari seluruh nusantara, dari Sabang sampai Merauke," kata Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, Minggu (16/2).
Dia menyebutkan, Kota Balikpapan yang dikenal sebagai miniatur Indonesia, memiliki kurang lebih 200 paguyuban budaya.
Menurutnya dari 200 paguyuban budaya itu, 81 diantaranya ditampilkan dalam Festival Pawai Budaya Nusantara, mereka menggunakan atribut dan menampilkan apa yang menjadi budaya di daerahnya.
Rahmad Mas'ud berharap, agenda tersebut menjadi momentum untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya kepada anak-anak, mengingat festival seperti ini berhasil menyedot perhatian anak-anak.
"Bangsa Indonesia memiliki beragam budaya yang merupakan warisan nenek moyang dan tentunya wajib untuk dipertahankan, maka sejak dini harus dikenalkan kepada generasi bangsa agar budaya itu tidak pudar," katanya.

Rahmad mengungkapkan, melalui Festival Pawai Budaya Nusantara tersebut, menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi di Kota Balikpapan.
"Multi etnis yang ada di Kota Minyak ini bisa saling bergandeng tangan, akur, dan merepresentasikan semboyan Bangsa Indonesia yakni 'Bhineka Tunggal Ika' yang memiliki arti berbeda-beda namun tetap satu," tuturnya.
Lanjutnya, tak hanya budaya-budaya dari luar, dalam ajang tersebut juga ditampilkan budaya lokal, seperti Kerajaan Kutai Kartanegara yang menampilkan satwa mitologi Lembuswana, kemudian dari Suku Dayak dengan tarian Hudoq, Suku Paser dengan baju adat, hingga tak kalah Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menampilkan replika istana Garuda Nusantara.
"Terkhusus kearifan budaya lokal sendiri tidak boleh hilang, yaitu bagaimana kerajaan Kutai, Pasir dan Dayak yang mengayomi dan mendiami bumi Borneo ini," ucapnya.
Rahmad.mengemukakan bahwa pada Festival Budaya Nusantara itu juga dikuti penampilan dari etnis Tionghoa, Kota yang memiliki penduduk 746,8 ribu jiwa itu juga dihuni oleh etnis Tionghoa.
"Mereka jarang ikut, bahkan tidak pernah ikut, dan baru ini mereka ikut serta dalam rangka memeriahkan," katanya.
Pada festival tersebut, mereka menampilkan pakaian atau baju tradisional yang identik dengan warna merah, hingga tarian tradisional Barongsai yang menjadi kepercayaan dari kebudayaan mereka.
Ia berharap melalui festival tersebut merupakan wujud kolaborasi dan sinergi yang sesuai dengan tema Hari Jadi Kota Balikpapan yang ke 128 yakni harmoni yang berkelanjutan.
Setiap peserta pawai melintas di depan panggung utama yang terletak di depan Balai Kota Balikpapan. mereka menampilkan atraksi dari masing-masing budaya.dan mendapat sambutan meriah dari para penonton.