Samarinda (ANTARA) -
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda menerangkan bahwa Operasi Ketupat Mahakam tahun 2023 mulai dilaksanakan pada 18 April hingga 1 Mei, dengan jumlah personel yang diterjunkan sebanyak 1.290 orang tersebar di sebelas pos di kota setempat .
"Operasi Ketupat Mahakam 2023 ini ada 11 pos yang didirikan dan 1.290 personel diterjunkan untuk menjaga kamtibmas warga Kota Tepian. Operasi ketupat ini dilaksanakan selama 14 hari, sejak 18 April hingga 1 Mei 2023," ujar Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli di Samarinda, Senin.
Dia mengatakan untuk 11 pos tersebut terdiri dari delapan pos pengamanan, satu pos pelayanan dan dua pos terpadu, di mana total personel yang didirikan pada Operasi Ketupat Mahakam 2023 kali ini sebanyak 1.290 personel.
Operasi tersebut melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), dan stakeholder terkait lain.
"Tugas kami menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat saat melaksanakan Lebaran Idul Fitri 1444 H. Hal ini kami sampaikan sesuai dengan motto mudik tahun ini, yaitu Mudik Aman dan Berkesan," ungkap Ary.
Sementara itu Wali Kota Samarinda Andi Harun menyebutkan operasi ketupat sudah dilaksanakan pada setiap tahunnya. Hal ini bertujuan untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi para pemudik dan masyarakat pada akhir Ramadhan maupun saat Idul Fitri.
Meski begitu, pria berinisial AH menyebut masyarakat harus tetap waspada. Meski saat ini situasi sudah longgar. Namun pemerintah belum secara resmi membebaskan status pandemi COVID-19.
"Tadi malam saya membaca berita bahwa ada lagi varian baru. Jadi kita harus tetap waspada. Kita imbau pada masyarakat untuk tetap waspada," tegas AH.
Terakhir ia menyebutkan, berdasarkan data yang dipaparkan oleh Kementerian Perhubungan RI, terjadi peningkatan pemudik tahun ini dibandingkan tahun lalu. Yaitu pada tahun lalu terdapat sekitar 80 juta pemudik menjadi 123 juta pemudik pada tahun ini.
Andi Harus juga mengatakan hal ini harus menjadi perhatian bersama dari segala aspek.
"Semua sisi dari soal arus mudik dan arus balik harus menjadi perhatian bersama masyarakat yang melakukan mudik. Karena ini tugas kita bersama," tutup AH.