"Kami sudah melakukan rapat koordinasi lintas sektor, dari kita mempersiapkan penjagaan pada titik rawan keramaian di Samarinda, yakni bandara, pelabuhan dan pusat perbelanjaan," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polresta Samarinda Kompol Creato Sonitehe Gulo di Samarinda, Selasa.
Menurutnya, operasi ketupat memang setiap tahun dilaksanakan dalam upaya mengamankan dan menertibkan lalu lintas pada arus mudik dan arus balik lebaran di Kota Samarinda.
Lanjutnya, pada pengalaman sebelumnya, arus mudik tidak begitu merubah kemacetan signifikan di Samarinda, berbeda ketika memasuki malam lebaran, dan sesudah lebaran, dengan banyaknya masyarakat luar kota yang masuk berlibur ke Samarinda.
"Itulah kenapa penjagaan posko lebih ditekankan pada salah satunya pusat-pusat perbelanjaan, selain bandara dan pelabuhan, sebab titik rawan keramaian ada di mall-mall," ucap Gulo.
Dikemukakannya, tempat - tempat wisata di Kota Samarinda pun juga tak luput dari penjagaan Operasi Ketupat, sehingga pelaksanaan operasi tersebut Kota Samarinda lebih diketatkan pada pascalebaran.
Ia menyampaikan, akan ada rekayasa lalu lintas yang dilakukan dimulai sehari sebelum lebaran, dengan titik dekat area Big Mall dan wilayah Pasar Pagi.
"Rekayasa tersebut dilakukan untuk mengantisipasi aksi konvoi di malam lebaran," tandas Gulo.
Dia mengungkapkan, selain kepolisian, Operasi Ketupat juga menurunkan beberapa personel TNI, Palang Merah Indonesia (PMI), relawan dan Organisasi Masyarakat lainnya.
"Intinya kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan konvoi dan juga pawai yang dengan menumpang kendaraan bak terbuka tanpa memikirkan keselamatan," pungkas Gulo.