Penajam (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berupaya untuk memenuhi kebutuhan ikan air tawar Ibu Kota Negara atau IKN Indonesia baru bernama Nusantara dengan meningkatkan hasil budi daya ikan air tawar di daerah itu.
Pengembangan budi daya ikan air tawar menurut Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Trasodiharto di Penajam, Jumat, harus dilakukan untuk menyambut IKN Nusantara.
Kebutuhan ikan air tawar bakal meningkat seiring dengan banyak berdatangan pekerja pembangunan Infrastruktur IKN dari luar Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kebutuhan ikan air tawar akan terus meningkat secara signifikan, kata dia, ketika IKN Indonesia baru telah terbangun karena akan banyak warga pendatang masuk ke IKN Nusantara.
Sejumlah desa di Kabupaten Penajam Paser Utara mempunyai potensi untuk melakukan pengembangan budi daya ikan air tawar, di antaranya Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu memiliki ribuan hektare tambak.
Hampir seluruh warga Desa Sebakung Jaya, di Kecamatan Babulu memiliki kolam ikan di samping rumah, sehingga desa itu ditetapkan sebagai kampung budi daya ikan air tawar.
Penetapan Desa Sebakung Jaya sebagai kampung budi daya ikan air tawar tersebut, jelas dia, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ikan air tawar di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara juga bakal memberikan bantuan apabila ada anggaran, atau mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pihak ketiga.
Salah satu strategi untuk pengembangan budi daya ikan air tawar jelas Andi Trasodiharto, yakni pemilihan jenis ikan yang akan dibudidayakan diserahkan kepada masyarakat
Produksi budi daya ikan air tawar Kabupaten Penajam Paser Utara masih tergolong rendah dengan rata-rata produksi sekitar 14.000 ton per tahun.
Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara berupaya meningkatkan produksi ikan air tawar agar dapat mencapai target lebih kurang 20.000 ton per tahun pada 2023-2024.