Mataram (ANTARA) - Asosiasi Kapal Cepat Indonesia (Akacindo) mendukung layanan penyeberangan menggunakan sistem satu pintu Pelabuhan Padang Bai Bali - Pelabuhan Bangsal Kabupaten Lombok Utara - kawasan wisata tiga Gili.
Wakil Ketua Umum Akacindo, Sugianto Setiawan menegaskan pihaknya sangat mendukung apapun kebijakan pemerintah tersebut sepanjang diikuti dengan perbaikan regulasi dan peningkatan fasilitas.
"Kami sangat mendukung apapun yang diputuskan pemerintah. Apakah itu penerapan one gate system atau lainnya. Hanya saja kebijakan itu juga harus didukung dengan regulasi dan peningkatan fasilitas," kata Sugianto di Mataram, Rabu.
Ia mengakui setiap ada kebijakan baru pasti menimbulkan gejolak di lapangan walaupun kebijakan tersebut sifatnya masih uji coba. Namun hal tersebut bisa diminimalisir jika saja semua pihak menyikapi itu secara bijak.
"Memang sejak diterapkan ada ketidaknyamanan wisatawan karena Bali ke Bangsal memakai kapal cepat, namun untuk menuju tiga Gili harus bertukar kapal menggunakan tugboat (kapal tunda) dengan kapasitas terbatas," terangnya.
Hal senada juga disampaikan pengusaha kapal cepat JTrip, Putu Suciawan yang menilai penerapan sistem tersebut lebih irit dalam pengeluaran biaya Bahan Bakar Minyak (BBM).
"BBM yang kita gunakan sebelumnya hampir 200 liter, tapi dengan adanya sistem satu pintu berarti bisa lebih irit. Makanya lebih baik kita bongkar muat di Bangsal saja," ujarnya.
"Tapi kalau pulangnya ngambil wisatawan. Ini yang tidak masuk logika. Yang kita mau kalau bongkar muat di Bangsal saja sekalian, tidak di Gili, agar kita tidak berputar-putar lagi," ucapnya.
Putu mengatakan masalah saat ini adalah bagaimana pihak terkait memperbaiki pelayanan, menjaga ekosistem serta menjaga terumbu karang yang ada di laut tiga Gili sehingga tidak terganggu dan tetap bersih.
"Kemudian apakah fast boat ini mengganggu atau tidak ekosistem yang di sana. Dirinya memastikan tidak ada," katanya.
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara memastikan tetap melanjutkan uji coba layanan penyeberangan dengan sistem satu pintu dari dan menuju Pelabuhan Padang Bai, Bali ke Pelabuhan Bangsal sebelum memasuki kawasan tiga Gili di Kabupaten Lombok Utara meski menuai polemik.
Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto menegaskan uji coba layanan penyeberangan dengan sistem satu pintu dari Bali menuju Pelabuhan Bangsal tetap akan dilanjutkan seraya kekurangan yang ada dan sempat dikeluhkan wisatawan dilakukan perbaikan.
"Kita akan pertegas dan perdalam dalam uji coba yang kurang selama dua minggu ini. Uji coba terus berlanjut sambil menyempurnakan hal yang belum maksimal," ujarnya.
Ia menjelaskan pihaknya sudah bertemu dengan seluruh pihak guna membahas persoalan tersebut, mulai pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, keamanan, pelaku wisata, pemilik kapal, masyarakat, asosiasi, dan syahbandar.
"Semuanya telah sepakat melakukan penataan transportasi kawasan tiga Gili agar mengarah pada satu pintu untuk mempermudah semua dalam mengontrol orang dan barang yang masuk ke kawasan pariwisata itu. Khususnya bagaimana memastikan keselamatan dan keamanan," kata Danny.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Asosiasi dukung penyeberangan sistem satu pintu Padang Bai - tiga Gili